Oriana Fallaci datang ke tempat Ayatollah Khomeini memakai jilbab sebagaimana wanita Iran. Oriana Fallaci menyebutkan, ingin sekali mewawancarai 18 orang dalam sejarah, seperti Shakespeare, Hitler, Napoleon dan lain-lain.
Namun yang sempat di wawancarai adalah orang-orang yang masih terkemuka pada masa itu, seperti Newin dari Birma (kini Myanmar), Ny Golda Meir dari Israel dua minggu sebelum pecah perang Suez tahun 1956, dengan Ramon Magsaysay dari Filipina dan Nixon yang ketika itu menjadi Presiden Amerika Serikat.
Mungkin anda masih ingat atau sekurangnya tahu kasus terkenal, Watergate yang menjatuhkan Nixon sebagai Presiden Amerika Serikat, di jatuhkan oleh Pers, hasil kerja yang luar biasa dan berbahaya dari seorang wartawan Amerika Serikat.
Ketika perang dingin Timur-Barat memuncak, ada satu pertanyaan Presiden Uni Sovyet Krusev kepada wartawan dalam sebuah acara tidak resmi di Austria. Ketika itu Kennedy baru saja diangkat menjadi Presiden Amerika Serikat. “Kini saudara punya presiden baru, saya ingin ketemu beliau secepat mungkin,” kata Krusev kepada seorang wartawan Amerika Serikat.
Konon, besoknya hampir semua surat kabar menyiarkan bahwa Krusev mengudang Kennedy, dan situasi tegang berubah menjadi acara saling mengunjungi, situasi perang dingin mulai mencair, hubungan Timur-Barat menjadi kendor. Wartawan telah mengubah wajah dunia yang tadinya terancam perang terbuka. (romulus)