Sosialisasi Pemutakhiran Data di Pendopo Kab Brebes/foto: wasdiun |
BREBES- Bagian Kesra Setda
Kabupaten Brebes melakukan pemutakhiran. Upaya itu dilakukan agar tidak terjadi tumpang tindih dan salah
sasaran dalam pemberian bantuan transport untuk para pegiat agama Islam se-Kabupaten
Brebes.
“Setiap tahunnya ada pegiat agama yang
kemungkinan meninggal dunia, tidak aktif, tidak ada kegiatan, ataupun
pindah domisili,” kata Kabag Kesra Setda Brebes, H Ahmad Imron SH saat
Sosialisasi Pemutakhiran Data Imam Masjid, Guru Madin, Dai/Daiyah, Pengasuh
Ponpes, Guru Ngaji dan Hafidz/Hafidzah di Pendopo Bupati Brebes, Selasa pekan
lalu.
Dia mengemukakan, pemutakhiran dilakukan
oleh kaur kesra atau lebe dan kepala desa masing-masing. Data para pegiat agama
harus terkumpul selambatnya tanggal 20 Maret dan harus valid diketahui kades
dan camat. Sebab bantuan transport akan ditasyarufkan pada 25 April sampai 25
Mei 2017.
Sedangkan untuk para guru Madin harus
diketahui Forum Komunikasi Diniyah Taklimiyah, sementara untuk para Hafidz
Hafidzah diketahui Jamiyatul Qura Wal Hufadz (JQH) Kabupaten Brebes.
Rencananya tahun ini jumlah pegiat agama
Islam yang bakal menerima bantuan transport untuk Imam Masjid sejumlah 8.500
orang, Guru Madin 3.600 orang, Dai/Daiyah 800 orang, Pengasuh Ponpes 140 orang,
Guru Ngaji 8000 orang dan Hafidz/Hafidzah 800 orang. (didik yuliyanto)