Master Wonk saat mencontohkan pijatan jaripunktur dihadapan peserta seminar/ foto: doc Poltek Tegal |
TEGAL-
Seorang bidan juga perlu memiliki kecantikan baik luar maupun dalam untuk
menarik perhatian klien agar percaya pada bidan tersebut. Idealnya, seorang
perempuan yang baik adalah perempuan yang mampu merawat kecantikan fisiknya dan
pintar merawat kecantikan dalam (inner
beauty).
Penampilan
merupakan bentuk pernyataan diri dari seseorang dengan penampilan yang serasi,
maka rasa percaya diri akan meningkat. Menjadi bidan juga harus mempunyai fisik
sehat, baik jasmani maupun rohani.
Terkait diatas, Himpunan Mahasiswa Program Studi D3 Kebidanan
Politeknik Harapan Bersama Tegal melaksanakan kegiatan seminar kesehatan dengan
tema “How to Beautiful, Smarth and
Healthy Midwife Enterpreneur” di
Aula Gedung C kampus setempat, Rabu (29/3).
Seminar ini bertujuan untuk mengetahui
cara menjadi bidan yang sehat, mengetahui cara menjadi bidan yang cantik luar
dalam, dan wirausaha bidang kebidanan serta mencari peluang kerja bidang
kebidanan.
Kegiatan di ikuti oleh 270 mahasiwa D3 Prodi Kebidanan dengan
narasumber M Ferry Wonk (Master Wonk) yang merupakan seorang terapis pengobatan
tradisional dengan materi seminar, jaripunktur.
Dikemukakan Master Wonk, jaripunktur merupakan
cabang dari ilmu pengobatan China yang hanya terfokus pada jari-jari tangan dan
kaki. Masing-masing jari terdapat titik meridian.
“Berawal dan berakhir dari satu jari menuju jari
lainnya yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan, dan saling
mempergaruhi meridian antar organ untuk membentuk keseimbangan,” ungkap dia.
Tekanan pijatan, masih kata dia, terbagi menjadi
tiga teknik, yaitu ringan, sedang dan keras. Jaripunktur tidak melibatkan alat
apapun, cukup menggunakan tangan terapis. Namun jika penekanan tepat di titik
sakit, tak hanya perempuan, seorang laki-laki pun dapat menjerit kesakitan.
“Penekanan jaripunktur untuk tangan dan kaki
bagian dalam caranya adalah dari bawah ke atas. Sedangkan pada bagian luar
mengarah ke bawah. Mungkin terlihat mudah, tapi kalau dilakukan orang awam,
sering meleset dari titik tersebut,” jelas dia.
Ditambahkan, ketika seorang terapis memegang
atau menekan berbagai titik pada tubuh dan sistem otot, itu bertujuan untuk
merangsang energi dari tubuh sendiri, supaya dapat menyingkirkan sumbatan
energi dan rasa lelah.
“Saat semua jalur energi terbuka dan aliran
energi tidak lagi terhalang oleh ketegangan otot atau hambatan lain, maka
energi tubuh menjadi seimbang,” pungkasnya.
Sekedar informasi, pada
Nopember 2010 pelatihan jaripunktur pernah mendapatkan penghargaan dari MURI.
Rekor MURI diperoleh saat pelatihan tersebut melibatkan peserta terbanyak,
yaitu 567 dari 1000 peserta yang ditargetkan. (didik yuliyanto)