Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo saat mengajak dialog dan tanya jawab dengan santri terkait bahaya narkoba/foto: wasdiun |
BREBES- Gubernur Jawa
Tengah H Ganjar Pranowo mewanti-wanti kepada para santri jangan sampai
menyentuh narkoba. Karena barang terlarang tersebut bisa merusak organ luar
maupun organ dalam manusia.
“Tentunya, agar tidak menyentuh santri
boleh mengetahui jenis dan macam narkoba agar tidak dibohongi oleh pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab,” tegas Ganjar Pranowo saat membuka sosialisasi
bahaya narkoba di Pondok Pesantren Al Hikmah 2 Sirampog Kabupaten Brebes, Senin
(8/5) kemarin.
Menurut Ganjar, banyak korban berjatuhan
akibat narkoba. Termasuk masa depannya juga terenggut generasi. Akibat narkoba
sebanyak 57 orang perhari meninggal. “Narkoba, boleh dikenali tapi tidak
dinikmati,” kata Ganjar.
Dalam kesempatan tersebut, dengan meniru
gaya Jokowi, Ganjar mengajak dialog dengan santri bertanya jawab soal narkoba.
Dari tiga santri yang naik ke mimbar ada yang sudah mengerti apa itu Narkoba
juga ada yang tidak tau sama sekali.
Ganjar mengajak, kepada seluruh santri
untuk tidak jemu-jemu menggali ilmu dan melakukan kegiatan positif lainnya.
Menyikapi persoalan dengan hati dan budaya, lebih baik dari pada lari ke
narkoba.
“Hanya kepada Allah lah segala urusan
kita kembalikan, bukan lari dari kenyataan,” tandasnya.
Dalam lawatan ke Pondok, Ganjar juga
memberikan bantuan hibah kepada Masjid Darul Islah Pemalang, Ponpes Al Hikmah 1
dan Ponpes Al Hikmah 2 Benda Sirampog Brebes masing-masing Rp 75 juta.
Gus Sholah
sampaikan pesan
Pengasuh Pesanteren Al Hikmah 2 Benda KH
Gus Solahudin Masruri menyampaikan pesan-pesan, bahwa untuk membentuk negara
para Wali Sanga dengan sentuhan budaya dan perdagangan. Bukan dengan mengangkat
pedang seperti yang dikehendaki ormas-ormas radikal.
“Jaman Nabi, kalau mau perang juga
dengan mengumandangkan sholawat badar,” terangnya.
Kelembutan, kata Gus Sholah panggilan
akrabnya, harus dikedepankan. Termasuk ketika menerima tamu, siapapun yang
datang tamu harus dihormati. Ketika tamu datang makan bersama untuk menciptakan
kebersamaan, karena bertamu membawa rahmat.
Gus Sholah menandaskan, pesantren sebagai
pilar kebangsaan. selama 350 tahun telah berlumur darah para syuhada yang
didalamnya ada santri dan kiai yang ikut mendirikan Indonesia.
Maka ketika Alumni Santri Al Hikmah
belajar ke kampus lalu merubah sikap dengan mengikuti paham yang radikal, Gus
Sholah menantang untuk berhadapan dengannya.
Wakil Bupati Brebes, Narjo SH
mengucapkan terima kasih atas kedatangan Gubernur yang peduli kepada Pesantren
dan Santri. Kepedulian Gubernur mampu memberikan sugesti kepada para santri
untuk bercita-cita lebih tinggi dengan tetap berpegang teguh pada tali Allah,
agama Islam.
“Saya yakin, para santri akan menjadi
generasi yang berkualitas, bisa saja menjadi Gubernur, Presiden atau Pemimpin
dunia lainnya,” tutup Narjo disambut tepuk riuh santri. (wasdiun/didik)