TEGAL-
Untuk
mencapai kesuksesan perlu ada keseimbangan antara perulangan, inovasi dan tekad
yang kuat. Dalam menghadapi
kompetisi di abad 21, khususnya bidang pendidikan perlu adanya critical
thinking and problem solving, creativity and innovation, communication, and
collaboration.
Hal itu disampaikan Dr H Abdul Wahid Maktub, Staf
Khusus Menristekdikti selaku narasumber seminar pendidikan dalam rangka Hari
Pendidikan Nasional (Hardiknas) dan Dies Natalis ke-37, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pancasakti (UPS) Tegal di Auditorium
Darijoen Senoatmodjo UPS Tegal, Senin (15/5) lalu.
Menurutnya, sebuah universitas bisa menjadi
universitas kelas dunia, caranya dengan menjalin kerjasama antar semua kalangan
dalam mensinergikan usaha untuk meningkatkan kualitas lulusan, peneliti dan
output yang lain.
“Seorang pendidik dan calon pendidik harus kreatif
dan inovatif memanfaatkan peluang usaha. Selain itu, untuk mendukung revolusi
mental, seorang pendidik juga harus inspiratif, memberikan teladan yang baik
perihal mental, spiritual, intelektual, kultural dan struktural,” paparnya.
Pendidikan karakter dalam lingkungan pendidikan,
lanjutnya, harus dikembangkan agar lulusan yang dihasilkan mempunyai karakter
yang baik. Yakni jujur, bertanggungjawab, amanah, berani, tekun, setia kawan,
mempunyai integritas , rasa hormat dan semangat kebangsaan.
Dengan mengambil tema “Menuju Pendidikan Inspiatif
yang Beretos Wirausaha dan Berkepribadian Pancasila” acara seminar didahului
dengan pemotongan tumpeng dalam rangka memperingati Dies Natalis FKIP UPS.
Pemotongan tumpeng dilakukan oleh Dekan FKIP, Drs
Masfuad ES MPd bersama Rektor UPS Prof Dr Wahyono SH MS, Ketua Yayasan
Pendidikan Pancasakti (YPP) H Imawan Sugiharto SH MH, serta didampingi oleh
Wakil Dekan I Dra Eleonora DW MPd, Sri Mulyati MPd dan Dr Hj Sitti Hartinah DS
MM.
Yana Mulyana, Humas Universitas Pancasakti Tegal menambahkan,
kegiatan seminar pendidikan yang dilaksanakan untuk tingkat pelajar/mahasiswa
dan umum dihadiri oleh berbagai kalangan, yakni dosen, guru dan mahasiswa. (didik yuliyanto)