SEMARANG- Pemerintah Kota
(Pemkot) Semarang terus memberdayakan kampung-kampung untuk selalu berkembang.
Setelah program Kampung Tematik dan Kampung Pelangi, nantinya Kota Semarang
akan ada banyak Kampung KB dan KB Perusahaan.
Oleh
karena itu, bertempat di Ruang Komisi-AB lantai 8 Gedung Moch Ichsan Balaikota
Semarang, Dinas Pengendalian Penduduk dan KB (Disdaluk dan KB) Kota Semarang
mengadakan kegiatan yang bertajuk Sosialisasi Kampung KB dan KB Perusahaan (6/6).
Acara
tersebut dihadiri Kepala APINDO Kota Semarang dan segenap Organisasi Kepala
Daerah (OPD) Pemkot Semarang. Termasuk peserta sosialisasi yang meliputi
petugas klinik perusahaan, lurah wilayah Kampung KB dan koordinator penyuluh
KB.
Kepala Disdaluk dan KB Edi Riyanto dalam sambutannya mengatakan, dengan permasalahan angka kelahiran yang cenderung naik, kemudian daya tampung dan daya dukung yang tidak seimbang dapat menimbulkan permasalahan sosial.
“Hal seperti ini harus kita pikirkan dan tangani bersama, tidak hanya pemerintah saja, tapi semua pemangku kepentingan bahkan swasta/perusahaan diharapkan membantu mengurai masalah kependudukan,” paparnya.
Edi menambahkan, bahwa program KB perusahaan diharapkan dapat bermanfaat bagi karyawan maupun perusahaan. Dari sisi perusahaan, keuntungan yang bisa diperoleh berupa produktivitas dan kinerja karyawan, sehingga perusahaan dapat memperoleh output yang lebih besar, dan dapat menghemat biaya-biaya yang terkait dengan masalah kesehatan karyawan.
Sementara untuk Kampung KB, lanjut Edi, program tersebut merupakan amanat dari Presiden Republik Indonesia kepada BKKBN agar dapat memperkuat percepatan pencapaian sasaran pembangunan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga tahun 2015-2019.
Kepala Disdaluk dan KB Edi Riyanto dalam sambutannya mengatakan, dengan permasalahan angka kelahiran yang cenderung naik, kemudian daya tampung dan daya dukung yang tidak seimbang dapat menimbulkan permasalahan sosial.
“Hal seperti ini harus kita pikirkan dan tangani bersama, tidak hanya pemerintah saja, tapi semua pemangku kepentingan bahkan swasta/perusahaan diharapkan membantu mengurai masalah kependudukan,” paparnya.
Edi menambahkan, bahwa program KB perusahaan diharapkan dapat bermanfaat bagi karyawan maupun perusahaan. Dari sisi perusahaan, keuntungan yang bisa diperoleh berupa produktivitas dan kinerja karyawan, sehingga perusahaan dapat memperoleh output yang lebih besar, dan dapat menghemat biaya-biaya yang terkait dengan masalah kesehatan karyawan.
Sementara untuk Kampung KB, lanjut Edi, program tersebut merupakan amanat dari Presiden Republik Indonesia kepada BKKBN agar dapat memperkuat percepatan pencapaian sasaran pembangunan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga tahun 2015-2019.
Perlu
diketahui, Kampung KB di Kota Semarang sampai tahun 2017 terbentuk 19. Satu
Kampung KB sudah terbentuk di tahun 2016 di Kelurahan Dadapsari, Semarang
Utara. Satu lagi yang baru saja diresmikan tanggal 18 Mei 2017 adalah di
Keluarahan Kuningan Semarang Utara. Selebihnya masih dalam pembentukan.
“Kampung KB yaitu kegiatan setingkat RW agar
kemasan program langsung bersentuhan dan memberikan manfaat kepada masyarakat
di seluruh tingkatan,” pungkas Edi.(Humas
Pemkot Semarang/didik)