Wakil Bupati Brebes Narjo SH saat melaksanakan shalat tarawih keliling di Masjid Nurul Islam Dukuh Kubangbungur Desa Negla Kecamatan Losari Kabupaten Brebes/foto: wasdiun |
BREBES- Posisi Kecamatan
Losari Kabupaten Brebes yang sekaligus sebagai pintu gerbang Jawa Tengah dan
Jawa Barat, harus menawan hati. Segala bentuk penampilan, baik lahir maupun
batin mampu membuat masyarakat Jawa Tengah menjadi tertarik. Bila sudah disapa
dengan senyum yang mengulum indah, tentu akan membuat betah dan tanpa curiga akan
bangga berada di Jawa Tengah.
Demikian disampaikan Wakil Bupati Brebes,
Narjo SH saat melaksanakan shalat taraweh keliling di Masjid Nurul Islam Dukuh
Kubangbungur, Desa Negla Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jumat (2/6), kemarin.
Masyarakat Losari, kata Narjo, telah
mendapatkan prioritas dalam pembangunan infrastruktur maupun pembangunan sumber
daya manusia. Dan ini harus disambut baik oleh masyarakat Losari dengan sikap
mental yang membangun.
“Pembangunan fisik tidak akan bertahan lama, kalau
tidak diimbangi dengan pembangunan keimanan dan ketakwaan atau pembangunan
sumber daya manusia,” tuturnya.
Wakil Bupati bangga dengan semaraknya ramadhan
di Losari. Penampilan tradisi "Obrok Burok" berupa musik keliling
untuk membangunkan orang sahur dan sebelum berbuka puasa memberi warna
tersendiri bagi masyarakat Losari Brebes.
“Termasuk penyambutan tamu dengan
qosidah dan marawis serta terbang
kencer, memberi nuansa keindahan tersendiri dibulan yang penuh berkah,”
ujarnya.
Narjo menjelaskan, pembangunan
infrastruktur yang menjadi prioritas pembangunan Brebes sudah mencapai 70
persen.
“Adanya jalan yang kurang enak, disebabkan masih ada
30 persen yang belum terselesaikan, untuk itu harus sabar,” ajaknya.
Tahun 2017, misalnya akan dibangun di Desa
Negla dengan anggaran Rp 700 juta, juga poros Losari-Bojongsari dengan APBD Rp
5 miliar.
Yang penting, kata Narjo, dalam
kehidupan bermasyarakat wajib hukumnya menjaga persatuan dan kesatuan. Musuh kita
sekarang bukanlah penjajah, tapi ajaran-ajaran sesat yang mengajak pada
kemudlaratan. Adapula sekelompok organisasi yang berupaya menggoyah Pancasila dan NKRI. Untuk itu, masyarakat Losari perlu waspada, apalagi di
daerah perbatasan.
“Kita harus menjaga, merawat, mempertahankan
Pancasila sebagai dasar negara, yang merupakan hasil penggalian dari para
pendiri bangsa,” tegasnya.
Sementara itu, Camat Losari Imam Tauhid
melaporkan, kondisi masyarakat Losari aman terkendali. Kegiatan ramadhan
seperti tahun-tahun sebelumnya berlangsung semarak dan saling menjaga persatuan
dan kesatuan.
Kegiatan taraweh keliling diikuti ribuan
masyarakat Dukuh Kubangbungur dan masyarakat lain se-Kecamatan Losari. Tampak
hadir Anggota DPRD Brebes dari PDI Perjuangan, Suherman dan Khajirin dari
Fraksi Partai Golkar. (wasdiun/didik)