SLAWI- Piala Adipura rencananya akan dikirab keliling Slawi, Rabu 9 Agustus 2017. Kirab akan dimulai pagi pukul 07.30 hingga 10.00 Wib, diawali dari Rumah Dinas (Rumdin) Bupati Tegal dan finish di Pendopo Amangkurat Pemerintah Kabupaten Tegal.
Kirab dilaksanakan menyusul kabar gembira Kabupaten Tegal kembali meraih Piala Adipura tahun 2017 untuk kategori kota kecil, Slawi. Kirab nantinya akan dikawal oleh sejumlah SKPD, pelajar, pramuka dan masyarakat dengan menggunakan kereta kencana.
Kirab dilaksanakan menyusul kabar gembira Kabupaten Tegal kembali meraih Piala Adipura tahun 2017 untuk kategori kota kecil, Slawi. Kirab nantinya akan dikawal oleh sejumlah SKPD, pelajar, pramuka dan masyarakat dengan menggunakan kereta kencana.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten
Tegal, Drs Agus Subagyo MM, Piala Adipura diterima Bupati Tegal Enthus Susmono
dalam puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) yang dipusatkan di Kantor Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (KLHK) Jakarta.
Agus menceritakan, dalam sejarah Kota Slawi meraih Adipura tercatat sebanyak 6 kali, dan sertifikat 2 kali. Yakni, tahun 1995, 1996, 1997, 2012, 2013 dan 2017, serta sertifikat Adipura tahun 2011 dan 2016.
Agus menceritakan, dalam sejarah Kota Slawi meraih Adipura tercatat sebanyak 6 kali, dan sertifikat 2 kali. Yakni, tahun 1995, 1996, 1997, 2012, 2013 dan 2017, serta sertifikat Adipura tahun 2011 dan 2016.
“Perolehan Adipura sebanyak 8
kali tersebut menunjukan adanya komitmen pimpinan daerah bersama warga
masyarakat, dalam pembangunan daerah dan Kota Slawi,” kata Agus, menegaskan.
Oleh karena itu, masih kata
Agus, Bupati Tegal Enthus Susmono dan Wakil Bupati Dra Hj Umi Azizah
menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada warga masyarakat,
Forkompinda, jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan dunia usaha yang telah
menyukseskan program Pemkab Tegal.
Kunci sukses kedepan, lanjut
Agus, adalah peningkatan partisipasi seluruh stakeholder atas 14 komponen
Adipura, yaitu menjaga K3 (kebersihan, keindahan dan keteduhan) di lingkungan
sekolah, perkantoran, perumahan, pertokoan, jalan, rumah
sakit dan puskesmas, hutan kota, saluran terbuka atau sungai, ruang terbuka
hijau (RTH), pasar, bank sampah, tempat pembuangan akhir (TPA), tempat
pengolahan sampah terpadu (TPST), pengolahan sampah informal dan terminal bus.
Agus juga menjelaskan, Adipura adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil
mengelola kebersihan lingkungan perkotaan. Adipura merupakan program kerja KLHK
yang bertaraf nasional.
“Tujuan Adipura adalah untuk mewujudkan wilayah yang berwawasan lingkungan, menuju pembangunan yang berkelanjutan. Program Adipura
dikelompokkan berdasarkan kategori fungsional, yakni kota kecil-sedang-besar
dan metropolitan,”
imbuhnya.
Selain itu, program ini juga sebagai upaya untuk mendorong kepemimpinan pemerintah kabupaten/kota dalam membangun partisipasi aktif masyarakat dan dunia usaha. Sehingga dapat mewujudkan wilayah yang berkelanjutan secara ekologis, sosial dan ekonomi.
Selain itu, program ini juga sebagai upaya untuk mendorong kepemimpinan pemerintah kabupaten/kota dalam membangun partisipasi aktif masyarakat dan dunia usaha. Sehingga dapat mewujudkan wilayah yang berkelanjutan secara ekologis, sosial dan ekonomi.
“Kesuksesan itu karena dibantu oleh masyarakat Kabupaten Tegal dengan kepemimpinan Ki Enthus-Nyai Umi,” pungkasnya. (didik yuliyanto)