Program Studi S1 Akuntansi dan Program Studi S1 Manajemen Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes kini telah Terakreditasi "B" dari BAN-PT/foto: istimewa |
BREBES- Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes sejak berdiri terus tumbuh menjadi perguruan tinggi yang diakui dan dipercaya oleh masyarakat Brebes dan sekitarnya. UMUS Brebes adalah perguruan tinggi swasta, sekaligus universitas pertama yang berkedudukan di Kabupaten Brebes Jawa Tengah.
Perguruan tinggi ini didirikan oleh Dr (HC) H. Muhadi Setiabudi
berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Nomor 384/E/O/2012 tanggal 2 Oktober 2012.
UMUS Brebes telah mengukuhkan sebagai
perguruan tinggi yang bermutu, maju dan berprestasi. Sebagai bentuk komitmen
memberikan layanan terbaik, pihak kampus terus berbenah dalam hal sarana dan
prasarana perkuliahan, serta peningkatkan kualitas akademik.
Rektor UMUS Brebes Dr H Nurul Qomar MM
MPd melalui Bagian Humas menyebutkan, tahun ini 2 program studi (Prodi) yaitu
Prodi S1 Akuntansi Terakreditasi "B" SK
No.2065/SK/BAN-PT/Akred/S/VI/2017, dan Prodi S1 Manajemen Terakreditasi
"B" SK No.1842/SK/BAN-PT/Akred/S/VI/2017 Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
“Status akreditasi dari Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) tentu membanggakan seluruh civitas akademika
untuk terus meningkatkan mutu semua program yang ada di UMUS Brebes,”
ungkapnya.
Terdapat 5 Fakultas dan 10
program studi, yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan Program Studi Manajemen dan Akuntansi.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan Program Studi PGSD dan PBSI,
Fakultas Pertanian dengan Program Studi
Agribisnis dan Ilmu Teknologi Pangan, Fakultas Ilmu Kesehatan dengan Program
Studi Ilmu Gizi dan Farmasi serta Fakultas Teknik dengan Program Studi Sipil
dan Informatika.
“Kehadiran Universitas Muhadi Setiabudi
diharapkan dapat memberikan nuansa dan warna baru bagi dunia pendidikan di Kabupaten
Brebes dan sekitarnya. Mahasiswa UMUS Brebes, khususnya Program Studi S1
Akuntansi dan S1 Manajemen sudah sepatutnya berbangga hati,” pungkasnya. (didik yuliyanto).