TEGAL- Indonesia memiliki tantangan kebangsaan, bangsa ini
dijajah Belanda kurang lebih 3,5 abad. Bangsa Indonesia dijajah bukan karena
Belanda hebat, tapi karena Indonesia lemah, tercerai berai, mudah di adu domba,
baik oleh Belanda maupun bangsa sendiri.
Hal itu seperti yang disampaikan Wakil Ketua MPR RI,
Mahyudin ST MM saat berbicara dalam acara Sosialisasi Empat Pilar; Pancasila,
UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika, di
Auditorium Universitas Pancasakti (UPS) Tegal, Kamis (14/9).
Dikemukakan Mahyudin, empat pilar tersebut diantaranya
meliputi Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara Republik Indonesia.
“Empat pilar bangsa membangun persatuan yang kuat, dan
tanpa persatuan kita tidak bisa kuat seperti ini, karena bersatu kita teguh,
bercerai kita runtuh,” tegas Mahyudin.
Dia menambahkan, ratusan suku, etnis, bahasa dan
ribuan pulau, itu semua adalah tantangan bagaimana bangas Indonesia ini
bersatu.
Sementara Rektor UPS Tegal Prof Dr Wahyono SH MS
terkait empat pilar mengatakan, bahwa empat pilar adalah sebagai dasar wawasan
kebangsaan. Empat pilar lahir dari renungan suci yang dilakukan oleh para ulama
dan nasionalis.
Acara sosialisasi kerjasama MPR RI dan UPS Tegal
selain Mahyudin ST MM, dihadiri juga oleh Anggota MPR RI H Zainut Tauhid Sa’adi
Msi, Dra Popong Otje Djundjunan, tamu undangan dari TNI dan Polri, civitas
akademika, mahasiswa serta tamu undangan lainnya.(didik yuliyanto)