Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai menghadiri acara seminar nasional, melakukan sesi foto bersama dengan Civitas Akademika UPS Tegal/foto: yekti |
TEGAL-
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tetap kuat. Pasalnya, ekonomi domestik hingga
triwulan III 2016 tercatat tumbuh di atas 5 persen, didorong oleh stabilnya
konsumsi RT, belanja konsumi dan investasi pemerintah. Disamping itu dari sisi
lapangan usaha, sektor konstruksi, informasi dan komunikasi, perdagangan, serta
jasa keuangan menjadi pendorong.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar
Pranowo dalam materinya saat menghadiri Seminar Nasional bertajuk “Kebijakan
Dan Strategi Pembangunan Nasional Daerah Dalam Dinamika Masyarakat Ekonomi
ASEAN” yang digelar di Universitas Pancasakti (UPS) Tegal, Sabtu (16/9).
“Realisasi investasi meningkat, terutama PMDN, dan
mulai beralih dari sektor primer ke sektor sekunder. Defisit neraca berjalan
menurun, cadangan devisa meningkat, tingkat inflasi stabil dan rendah, serta
posisi rupiah dan IHSG lebih baik dibandingkan diawal tahun,” kata Ganjar.
Dikemukakan Ganjar, Indonesia adalah sebagai negara
tujuan yang menarik untuk para investor. Sebab berdasarakan survey JBIC tahun
2015, diantara negara-negara ASEAN lainnya, Indonesia paling diminati oleh
investor. Kinerja kemudahan berusaha (Ease of Doing Business) di Indonesia
semakin baik.
“Indonesia telah berhasil, peringkat EODB 2017,
yaitu dari peringkat 106 menjadi peringkat 91 dari 189 negara, dan kenaikan
peringkat itu didorong oleh perbaikan diberbagai komponen seperti memulai
usaha, pendaftaran property, penyambungan listrik serta pembayaran pajak,” terang
Ganjar.
Meningkatkan
kesiapan publik domestik dan kepemimpinan Indonesia
Lebih jauh dijelaskan Ganjar, guna meningkatkan
kesiapan publik domestik dan meningkatnya peran (kontribusi), serta kepemimpinan
Indonesia di ASEAN diperlukan beberapa poin penting. Diantaranya, penguatan
diplomasi inklusif Indonesia di ASEAN untuk mewujudkan kawasan yang aman,
stabil dan sejahtera sesuai kepentingan nasional.
Rektor UPS Tegal Prof Dr Wahyono (tengah) bersama Gubernur Ganjar Pranowo |
“Selain itu, peningkatan
peran Indonesia dalam penguatan sentralitas, dan peran ASEAN dalam guliran
arsitektur kawasan dan global,” ujar Ganjar yang menyempatkan mampir di Kantor
DPC PDI Perjuangan Kota Tegal.
Kemudian, meningkatkan dukungan
dan mendorong pelaksanaan Treety of Amity and Cooperation dalam mendorong
traktat persahabatan, serta kerjasama di kawasan Asia Pasifik dan kawasan
lainnya. Termasuk, mendorong
pelaksanaan peran (kontribusi) Indonesia dalam South East Nuclear Weapon
Free Zone di kawasan.
“Selanjutnya, meningkatkan peran Indonesia dalam
pengelolaan konflik kawasan termasuk sengketa Laut Tiongkok Selatan melalui
mekanisme ASEAN. Meningkatkan peran partisipatif
aktif Indonesia di East Asia Sumiit (EAS), termasuk mendorong penyusutan road
map, serta intervensi kebijakan pemerintah terkait masyarakat ASEAN,” pungkas
Ganjar.(didik yuliyanto)