Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pancasakti Tegal menggelar evaluasi pembahasan proposal penelitian desentralisasi tahun anggaran 2018/foto: istimewa. |
TEGAL-Evaluasi
pembahasan proposal penelitian desentralisasi tahun anggaran 2018 digelar
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Universitas
Pancasakti (UPS) Tegal. Hal itu seiring dengan status Madya Perguruan Tinggi
Universitas Pancasakti Tegal yang mempunyai kewenangan mengevaluasi proposal
desentralisasi dana Ristek Dikti tahun anggaran 2018.
Tahapan penilaian proposal tersebut dimulai
dari desk dokumen, dan setelah dinyatakan lulus, dilanjutkan dengan kegiatan
review serta melakukan pembahasan proposal dosen di lingkungan UPS Tegal.
Adapun jumlah proposal yang dinilai sebanyak 13 proposal dengan skim
desentralisasi. Yaitu, Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT)
sebanyak 7 proposal. Selanjutnya, Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi
(PDUPT) sebanyak 6 proposal.
Prof Tri Jaka Kartana (baju kotak) saat bersama reviewer internal lainnya di kampus UPS Tegal |
“Ini salah satu peluang yang harus dimanfaatkan
oleh dosen, khususnya yang sudah S3 dan sudah berjabatan fungsional Lektor.
Lektor Kepala mengajukan proposal desentralisasi ini, karena kita Perguruan
Tinggi diberikan kewenangan me-review beberapa proposal yang diajukan. Sehingga
peluang lolos di danai ditahun 2018 akan terbuka lebar,” kata Kepala LPPM, Drs
Ponoharjo MPd, Rabu (20/9) kemarin.
Adapun proses review, masih kata Ponoharjo,
terdiri dari dua reviewer, yaitu reviewer eksternal dan internal. Untuk
eksternal, Prof Totok Agung dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)
Purwokerto dan Prof Waridin dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Sedangkan reviewer internal diantaranya,
Prof Tri Jaka Kartana, Dr Sitti Hartinah DS MM, Dr Hamidah Abdurrahman
SH MH, Dr Suyono, dan Dr Irwan Hamzani.
“Sesuai dengan usulan pendanaan dari 13
proposal yang diajukan, yang masing-masing proposal mencapai anggaran hingga Rp
100 juta, maka dimungkinkan apabila 13 proposal tersebut bisa lolos dan di
danai oleh Ristek Dikti, maka penelitian usulan skim desentarlisasi totalnya
mencapai Rp 1,3 miliar,” jelas Ponoharjo.
Dr Sitti Hartinah DS MM, salah satu reviewer internal |
Menurut Ponoharjo, hal itu merupakan jumlah
yang fantastis. Karena memang Ristek Dikti melakukan terobosan dengan
memberikan anggaran penelitian yang nilainya cukup besar. Sehingga percepatan
renstra Perguruan Tinggi di Universitas Pancasakti Tegal bisa tercapai dengan
adanya skim desentralisasi tersebut.
Ditambahkan, jumlah total usulan proposal yang
diajukan ke Ristek Dikti ditahun 2017 ini mencapai 70 usulan proposal, terdiri
dari skim Kompetitif Nasional, skim Desentralisasi, dan skim Insinas.
“Diharapkan peran Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pancasakti Tegal bisa
memberikan support kepada para dosen dilingkungan kampus, agar aktif melakukan
riset atau penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” pungkasnya. (didik yuliyanto)