TEGAL-
Qurban adalah salah satu bentuk taqarrub (usaha mendekatkan diri) kepada Allah
SWT karena kasih sayang kita pada sesama manusia, terutama kepada golongan
fakir miskin yang membutuhkannya. Qurban di istilahkan dengan al-udhiyyah yang
sangat dianjurkan (sunnah muakadah) untuk dilakukan oleh mereka yang memiliki
kemampuan.
Menyembelih hewan qurban pada Hari Raya
Idul Adha adalah salah satu sunnah yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS, yang
mendapatkan perintah melalui mimpi untuk menyembelih anaknya yang sangat
dicintainya, yakni Nabi Ismail AS. Karena ketundukannya, kemudian Allah SWT
menggantikan dirinya dengan menyembelih seekor kibasy (domba) yang terus
berlanjut sampai akhir jaman.
Politeknik Harapan Bersama (PHB) Tegal
dalam rangka merayakan Idul Adha 10 Dzulhijjah 1438 Hijriyah, tahun ini menyelenggarakan pemotongan hewan qurban
berupa satu ekor sapi dan enam ekor kambing bersama masyarakat sekitar, di
Kampus I Jalan Mataram Kota Tegal, Sabtu (2/9) kemarin.
Sebelumnya, berbagai persiapan telah
dilakukan panitia, mulai dari tempat pemotongan hingga tempat pembagian hewan
qurban. Acara tersebut dihadiri staff dan mahasiswa serta masyarakat sekitar.
Ketua Yayasan Pendidikan Harapan Bersama,
Khafdillah MS SKom SH mengatakan, pihaknya menyiapkan 1 (satu) ekor sapi dan 6
(enam) ekor kambing qurban yang telah disalurkan
kepada masyarakat sekitar.
“Sengaja kami undur hari Sabtu, namun
begitu Insha Allah tidak mengurangi kekhusyukan kita untuk merayakan Lebaran
Idul Adha. Kita menyiapkan hewan qurban yang telah kita salurkan kepada
masyarakat sekitar Kampus I di Pesurungan Lor, dan Kampus II di Pesurungan
Kidul,” terang Khafdillah.
Sementara, Hesti Widianti selaku Humas PHB
Tegal berharap, Idul Adha menjadi momen hubungan batin dan persaudaraan antar
golongan yang berkecukupan dengan golongan yang berkekurangan agar bisa terjalin
dengan lebih baik lagi.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan ini,
hubungan batin dan persaudaraan antar golongan yang berkecukupan dengan
golongan yang berkekurangan akan terjalin. Menyayangi sesama manusia pada hakekatnya
adalah mengundang rahmat, dan kasih sayang dari Allah SWT,” pungkas Hesti. (didik yuliyanto)