Dua Peserta dari akademisi wilayah Tegal Mahben
Jalil Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasakti Tegal dan Choliq
Sabana Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pekalongan menghadiri International
Monetary Fund'World Bank Group (IMF-WBG) Annual Meeting 2018 kepada Regional
Opinion Maker yang dilaksanakan di Bali pada 12-13 Juli lalu.
Pertemuan itu mendiskusikan perkembangan ekonomi
dan keuangan global serta isu-isu terkini seperti outlook ekonomi global,
stabilitas keuangan global, kemiskinan, pembangunan, lapangan kerja, perubahan
iklim serta isu-isu global lainnya.
Melalui
proses yang cukup panjang sejak Indonesia mengajukan minat dan proposal bidding
sejak September 2014, akhirnya mendapat restu dari sebagian besar anggota dan
ditetapkan menjadi tuan rumah Annual Meeting IMF-WGB 2018 pada bulan Oktober
mendatang.
Kegiatan IMF-World Bank Group Annual Meeting
merupakan pertemuan tahunan yang diselenggarakan oleh Dewan Gubernur World Bank
dan IMF. Pertemuan tersebut akan membahas berbagai perkembangan ekonomi dan
keuangan global dengan isu-isu terkini.
International
Monetary Fund
(IMF) -World Bank Group (WBG) yang beranggotakan 189 dari 194 negara di dunia
rutin mengadakan pertemuan tahunan yang diselenggarakan secara bergantian oleh
setiap anggota sebagai tuan rumah.
Untuk
diketahui alur penyelenggaraan sidang
IMF ini adalah tahun pertama dan kedua diselenggarakan di Washington DC dan
pada tahun ketiga baru diselenggarakan di salah satu negara anggota. Maka bisa
kita bayangkan setelah menjadi tuan rumah kali ini, Indonesia baru bisa menjadi
tuan rumah lagi lima ratusan tahun kemudian.
Melihat
banyaknya negara anggota (189 negara) maka kesempatan untuk menjadi tuan rumah
penyelenggaraan sidang tersebut sangat lama baru bisa terjadi lagi. Bisa kita
simpulkan betapa pentingnya acara ini bagi Indonesia.
Adapun
peserta yang akan menghadiri pertemuan di Bali bulan Oktober 2018 nanti yaitu
delegasi resmi sebanyak 3.000 - 4.000 orang; investor sebanyak 3.500 -5.000
orang; observer sebanyak 1.000 orang; institusi lainnya sebanyak 1.000 orang;
CSO sebanyak 500 orang dan lainnya sebanyak 1.000 orang.
Disamping IMF-WBG Annual Meeting pada waktu yang
bersamaan akan dilakukan G24,G7,G20 dan Regional Meeting, dengan total
pertemuan 2000 pertemuan secara simultan dengan jumlah terbesar di dunia dari
sektor keuangan dan perekonomian.
"Tujuan keikutsertaan ini adalah untuk
mensosialisasikan atau mempromosikan Indonesia sebagai tuan rumah pelaksanaan
Annual Meeting yang akan diselenggarakan bulan Oktober 2018 mendadatang di Nusa
Dua Bali, yang akan diikuti 189 negara dengan jumlah peserta 12.000-15.000
orang,"
Annual Meeting yang akan dilaksanakan pada bulan
Oktober 2018 nanti akan dihadiri menteri keuangan , gubernur bank sentral ,CEO
Industri keuangan, akademisi Terkemuka, lembaga internasioanl, perwakilan LSM,
anggota parlemen dan media dari 189 negara dunia.
Dengan mengusung visi The World is Coming To
Indonesia. Indonesia reformed, resilient and progressive sehingga mendukung
tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
"Harapannya kegiatan ini mampu memberikan
benefit untuk meningkatnya persepsi masyarakat Indonesia yaitu kebanggaan
terhadap Indonesia yang mampu menjadi tuan rumah. Sedangkan dari luar negri
meningkatnya kepercayaan terhadap Indonesia, disamping itu kegiatan ini juga di
harapkan mampu meningkatkan investasi, perdagangan dan pariwisata yang pada
gilirannya akan meningkatkan kesejateraan rakyat Indonesia," katanya.
Dengan
begitu bisa kita dapatkan sebanyak 12.500 -15.000 orang akan menghadiri
pertemuan tersebut. Angka yang sangat besar tentunya untuk suatu pertemuan
resmi. Bagi Indonesia secara umum bisa kita katakan dengan satu kalimat yaitu
"Dunia datang ke Indonesia" (World is Coming to Indonesia).