Walikota Semarang Hendrar Prihadi saat menghadiri acara pemecahan rekor Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) oleh 822 siswa SMPN 37 Semarang, Sabtu (6/10)/foto: Humas Pemkot Semarang |
Adapun
peningkatan suhu di Kota Semarang tersebut merupakan dampak dari gejalan
pemanasan global, yang menurut Orgaisasi Meterologi Dunia (WMO) telah
meningkatkan rata-rata suhu Bumi sebesar 1,1°C setiap tahunnya.
Kenaikan
suhu di Kota Semarang itupun mendapatkan perhatian khusus dari Walikota
Semarang, Hendrar Prihadi. Tak tanggung-tanggung, Walikota Semarang yang juga
akrab disapa Hendi tersebut mengatakan, bahwa saat ini dalam tahap menyusun
rencana strategis dalam sebuah project 'Semarang
Cooling Plan'. Project tersebut ditargetkannya mampu menurunkan suhu di
Kota Semarang agar tidak mengganggu aktifitas masyarakat di kota yang
dipimpinnya tersebut.
Dalam
project 'Semarang Cooling Plan'
tersebut Hendi mengungkapkan, ada tiga substansi yang akan dikerjakan, yaitu
pembangunan 'Semarang Cooling System',
Gerakan penghijauan di ruang publik, dan Gerakan penghijauan di permukiman. “Nantinya
dari pemetaan jalan, jalur pedestrian, dan ruang-ruang rencananya akan dipasang
Mist Fan (kipas kabut) yang terintegrasi sebagai sebuah cooling system,”
jelasnya.
Selain itu,
lanjut Hendi, pemetaan wilayah tersebut nantinya juga akan digunakan sebagai
dasar untuk meningkatkan penghijauan di ruang publik, misalnya dengan pembuatan
taman atau jalur bunga yang lebih masif.
Hendi
meyakinkan bahwa Pemerintah Kota Semarang serius dalam mengatasi kenaikan suhu
di Kota Semarang. Hal itu setidaknya bisa tergambar dalam realisasi pembangunan
50 taman baru di Kota Semarang dalam kurun waktu tahun 2017 dan 2018. “Pada
tahun 2017 sudah ada 15 taman yang kita bangun, dan pada tahun 2018, kami
tingkatkan menjadi sekitar 35 taman,” pungkasnya.
Ditambahkan,
terkait peningkatan penghijauan di area permukiman, dirinya menegaskan terus
mendorong masyarakat di Kota Semarang untuk ikut bergerak melakukan penghijauan
di lingkungannya masing-masing. Dorongan tersebut salah satunya ditunjukkan
ketika dirinya hadir dalam kegiatan pemecahan rekor Lembaga Prestasi Indonesia
Dunia (Leprid) oleh 822 siswa SMP Negeri 37 Semarang, yang melukis 2018 kaleng
cat bekas untuk nantinya digunakan sebagai media tanam, Sabtu (6/10).
Dalam
kesempatan tersebut, Hendi mengapresiasi kepedulian yang diberikan oleh
siswa-siswi SMP Negeri 37 Semarang. “Saya rasa ini juga merupakan dampak
positif dari dilantiknya Pak Gunawan sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kota
Semarang, yang sebelumnya adalah merupakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota
Semarang,” pungkasnya penuh canda. (*/red)