Rapat Forkopimda dengan tema komitmen bersama menjaga Jateng dihadiri Ganjar Pranowo dan Gus Muwafiq/foto: istimewa |
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengungkapkan, hari ini ada kediktatoran teknologi, yang menggunakan alat gadget. Semua menggunakan alat itu untuk berpendapat, memaki, menyebarkan isu tidak benar, dan sebagainya.
"Tapi, tahukah mereka jika jejak digital tidak bisa hilang? Makanya, seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, dan serluruh warga, mari kita konklusi bersama, hormati perbedaan, apa pun agama kita, suku kita," jelas Ganjar.
"Berbicara dan menulislah yang baik di medsos. Jaga kata-kata dan perasaan bersama. Meski provokasi bermunculan, kita harus menjaga diri jangan sampai meracuni kita, jangan sampai kita bertindak tidak baik. Satukan agar semuanya bisa merawat Indonesia bersama-sama," ajak Ganjar.
Sementara, Gus Muwafiq mengaskan jangan kaget dan ingin berlari dari zaman sekarang yang disebut zaman milenial. Sebab, sebenarnya era sekarang tak jauh beda dengan era lalu.
"Yang membedakan hanya dulu orang terbiasa berkomunikasi langsung, sekarang tetap berkomunikasi langsung tapi bisa dengan tidak berhadapan," ujar Gus Muwafiq.
"Dulu orang misuh berhadapan langsung dengan orang yang dituju. Sedangkan sekarang dilakukan melalui media sosial. Memfitnah pun demikian. Saat yang sama, takmir masjid butuh medsos, gubernur butuh medsos. Bagaimana mengantisipasinya? Ya, dengan membangun kecerdasan kita," tandas Gus Muwafiq.(*)