 |
| Plt Bupati Tegal Umi Azizah membuka rakor dalam rangka percepatan ODF di Kabupaten Tegal/foto: istimewa |
Pasalnya, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal, jumlah warga yang terkena diare sepanjang tahun 2016 mencapai 55.610 orang. Namun menurun jika dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 57.952 orang. Sehingga permasalahan diare di Kabupaten Tegal perlu dianggap serius.
Upaya penataan yang dilakukan Pemkab Tegal, selaras dengan Kemenkes melalui SK Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 yang meluncurkan Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang mencakup lima pilar.
"Yaitu, stop buang air besar (BAB sembarangan, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, pengelolaan air minum dan makanan di rumah tangga serta pengelolaan sampah di rumah tangga. Dan yang terakhir pengelolaan limbah cair di rumah tangga," kata Plt Bupati Tegal, Umi Azizah saat membuka rakor dalam rangka percepatan ODF Kabupaten Tegal, Senin (30/7).
Umi menyampaikan, bahwa program STBM tersebut mengajak masyarakat untuk bersama-sama merubah perilaku buang air besar sembarangan menjadi buang air besar di tempat yang benar, aman dan tidak mencemari lingkungan. Melalui PDPM, pendekatan STBM ini di jalankan untuk membangkitkan motivasi dan tanggungjawab masyarakat.
"Kepada seluruh Camat Kabupaten Tegal yang hadir dalam rakor, supaya memotivasi dan mengampanyekan kepada seluruh warganya akan arti pentingnya menjaga kesehatan lingkungan, sehingga tidak ada lagi yang buang air besar sembarangan," pesan Umi.
Ditambahkan, hingga saat ini terdapat 46 desa ODF dengan akses sanitasi layak 100 persen, atau sekitar 16 persen dari jumlah desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Tegal. (didik)
