Selamat Datang!

Jangan Ada Rasisme kepada Masyarakat di Wilayah Kasus Covid-19

Sinkronasi dan integrasi data penyebarluasan informasi pencegahan serta penanggulangan penyebaran covid-19, dilaksanakan di Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang/ foto: eriko gd
PEMALANG (ranahpesisir.com)-  
Desa Kertosari Kecamatan Ulujami Kabupaten pemalang sempat menjadi sorotan publik. Hal itu dikarenakan adanya warga ber-KTP Jakarta atas nama Matlub Bin Masdan yang meninggal dunia dengan status positif corona dan dimakamkan di TPU desa tersebut atas permintaan keluarga yang merupakan warga Desa Kertosari.

Namun, kasus tersebut membawa dampak buruk bagi warga Desa Kertosari, yaitu adanya tindak rasisme dari warga desa lain. Hal itu dituturkan oleh Abdul Hamid selaku Kepala Desa Kertosari pada saat diadakan video conference Pemerintah Kabupaten Pemalang dalam rangka sinkronisasi dan integrasi data penyebarluasan informasi pencegahan dan penanggulangan penyebaran covid-19, Kamis (2/4/2020) di kantor Kecamatan Ulujami.

"Saya memohon kepada para kepala desa yang ada di Kecamatan Ulujami untuk mensosialisasikan kepada warganya agar tidak mengucilkan warga Desa Kertosari karena kasus kemarin," tuturnya kepada para hadirin.

Perlu ditegaskan bahwa pemakaman warga ber-KTP Jakarta di TPU Desa Kertosari dilakukan atas dasar kemanusiaan. Sebelumnya, Kepala Desa telah mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat untuk melakukan musyawarah berkaitan dengan pemakaman tersebut.

Hasil dari musyawarah tersebut masyarakat Desa Kertosari mengizinkan dengan lapang dada jika jenazah tersebut akan dimakamkan di TPU desa setempat atas permintaan keluarga mengingat jenazah positif covid-19 harus dimakamkan secepatnya.

"Bahkan prosesi pemakaman pun dilakukan sesuai SOP yang berlaku, dan mobil jenazah tidak melewati lokasi pemukiman padat penduduk saat menuju ke desa ini," tambahnya.

Bentuk tindakan rasisme kepada warga Desa Kertosari antara lain mengucilkan dan menolak warga Desa Kertosari, seakan-akan mereka adalah sesuatu yang menakutkan. Dikhawatirkan, tindakan ini berujung kesenjangan sosial diantara warga desa yang dapat menimbulkan situasi yang tidak kondusif, semisal permusuhan. Oleh karena itu, Kepala Desa Kertosari menghimbau kepada masyarakat luas.

"Saya memohon kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan penolakan terhadap warga kami, karena kami bukanlah penghianat, bukan teroris, bukan suatu hal yang perlu ditakuti, hanya saja kebetulan musibah ini menimpa keluarga kami," lanjut Abdul Hamid.

Tentunya himbauan ini bukan hanya untuk warga Kecamatan Ulujami saja, namun untuk seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah masih terus berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi pandemi dan menjaga stabilitas negara.

"Sekarang ini saatnya kita saling menguatkan satu sama lain, saling bergotong-royong untuk mengatasi wabah covid-19 yang sampai saat ini belum jelas kapan berakhirnya. Masyarakat dianjurkan mengikuti aturan dan kebijakan pemerintah agar penyebaran virus ini dapat berhenti dan pandemi ini segera berakhir," pungkasnya. (eriko gd)
Share this post :

Berita Populer

Statistik

 
| |
Copyright © 2016. ranahpesisir - All Rights Reserved
Admin by redaksi
Proudly presetnt by ranahpesisir.com