![]() |
SMPN 18 Kota Tegal dimusim penghujan sering kebanjiran/foto: tribunnews. |
Di Kota Tegal sendiri pembangunan sarana dan prasarana fisik sekolah memang sangat dibutuhkan. Hal itu untuk lebih menunjang proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah agar mampu menghasilkan prestasi-prestasi yang bisa dibanggakan.
Salah satunya, SMPN18 yang berada di wilayah Kecamatan Margadana Kota Tegal. Di musim penghujan sekolah ini selalu kebanjiran. Beberapa ruang kelas dan halamannya tergenang air, serta surutnya cukup lama.
“Bila malam hari turun hujan, kadang besoknya siswa dipulangkan lebih awal, karena ruang kelas dan halaman sekolah tergenang air, surutnya agak lama dan malah banyak juga siswa yang waktu berangkat menggunakan sandal,” ungkap Endang, salah satu wali murid SMPN 18.
Terkait diatas, Anggota DPRD Kota Tegal dari Dapil Margadana, Enny Yuningsih SH mengaku, bahwa pihaknya beberapa waktu lalu sudah melakukan peninjauan, dan didalam pembahasan pun juga sudah disampaikan.
“Karena SMPN 18 posisinya lebih rendah dari jalan, satu-satunya solusi adalah membuat saluran buangan air ke Jalan Abdul Syukur. Kemudian membuat buangan atau resapan-resapan air di area SMPN 18, atau membuat saluran buangan ke belakang SDN Margadana 6, supaya kalau hujan tidak banjir,” terang Enny.
Sekedar informasi, tahun 2017 ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal mengalokasikan anggaran sedikitnya Rp 13,9 miliar dari dana APBD II untuk pembangunan fisik sekolah yang menjadi prioritas. Target realisasinya di semester awal tahun ini.(didik yuliyanto)