Walikota Hendi Jadi Simbol Reformasi

NARASUMBER- Walikota Semarang Hendrar Prihadi secara khusus diundang Transparency International menjadi narasumber dalam kegiatan "Ngobrol Bareng Walikota, Melawan Korupsi Di Daerah" di JS Luwansa Hotel Kuningan Jakarta/foto: Humas Pemkot Semarang


SEMARANG- Walikota Semarang Hendrar Prihadi secara khusus diundang oleh Transparency International untuk menjadi narasumber, terkait kesuksesannya melakukan reformasi dan menghapus praktik-praktik korupsi yang dulu pernah terjadi di wilayah Kota Semarang, dalam kegiatan "Ngobrol Bareng Walikota, Melawan Korupsi Di Daerah" dalam rangka memperingati 20 tahun reformasi Indonesia di JS Luwansa Hotel, Kuningan Jakarta, Rabu (30/5).

Apalagi baru saja Walikota Hendrar Prihadi memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan tahun anggaran 2017 dari BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, menjadikan setiap orang atau instansi ingin tahu rahasia yang dilakukan Walikota Semarang ini.

“Korupsi harus diberantas habis sampai ke akar-akarnya. Memang awalnya sulit tapi bisa dimulai dari diri kita sendiri melakukan hal-hal yang positif” ungkap Walikota Hendrar Prihadi.

Sekjen Transparansi Internasional (TI), Dadang Tri Sasongko menuturkan, diundangnya Walikota Hendi menjadi sebuah catatan bahwa reformasi tak hanya penting di Jakarta saja, tapi juga didaerah seperti Kota Semarang.

“Dalam kegiatan justru diskusinya adalah terkait tantangan apakah reformasi yang sudah berhasil dilakukan ini dapat juga dilanjutkan oleh walikota selanjutnya? Ini penting didiskusikan, walaupun kedengarannya agak sulit,” ungkap Dadang.

“Pak Walikota seperti ini adalah standart baru dalam pemerintahan di Indonesia,” tambahnya.

Ditempat yang sama, Direktur Katadata.co.id, Metta Dharmasaputra menegaskan, konsep pembangunan yang dijalankan di Kota Semarang saat ini adalah sangat real, dan berimplikasi pada kesejahteraan rakyat.

“Tidak mudah menyelaraskan apa yang berjalan di pusat dengan apa yang berjalan di daerah. Daerah yang kaya sering tidak sebanding dengan kesejahteraan rakyatnya, maka itu dibutuhkan pemimpin daerah seperti ini yang mau langsung terjun untuk memastikan perubahan atas kondisi tersebut,” jelasnya

Sejumlah pencapaian yang dianggap merepresentasikan perubahan di Kota Semarang, antara lain meningkatkan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi 82,01 di tahun 2017, yang mana telah melampaui kota-kota besar lainnya seperti Bandung dan Surabaya. Selain itu nilai investasi Kota Semarang juga meningkat drastis, dari yang semula hanya senilai 0,9 triliun di tahun 2011 menjadi 20,5 triliyun di tahun 2017.

Sebagai tambahan, bahwa Transparency International sendiri merupakan sebuah Organisasi Nirlaba Internasional berbasis di Jerman yang didirikan untuk memerangi korupsi di berbagai daerah, termasuk di Indonesia. (*)



ranahpesisir

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.