TEGAL- Halal bi halal
merupakan tradisi khas dan unik bangsa ini. Halal bi halal adalah suatu tradisi berkumpulnya sekelompok
orang Islam di Indonesia dalam suatu tempat tertentu untuk saling bersalaman
sebagai ungkapan saling memaafkan agar yang haram menjadi halal.
Umumnya
kegiatan ini diselenggarakan setelah melakukan shalat Idul Fitri.
Kadang-kadang, acara ini juga
dilakukan di hari-hari setelah Idul Fitri dalam bentuk pengajian, ramah tamah,
makan bersama atau momen yang lainnya.
Halal
bi halal ini sudah lazim dilakukan baik di lingkungan desa, kantor, sekolah,
kampus ataupun instansi resmi pemerintah. Kegiatan ini biasanya diadakan selang
beberapa hari setelah Idul Fitri, berupa kumpul bersama untuk bersilaturrahmi
dan saling bermaaf-maafan satu sama lain.
Seperti
halnya, Politeknik Harapan Bersama (PHB) Tegal yang menggelar acara halal bi
halal yang diperuntukan bagi seluruh insan yang terlibat dalam aktivitas kampus
tersebut setiap harinya. Kampus yang berada di Jalan Mataram Kota Tegal ini
menghelat kegiatan tersebut di aula setempat, Selasa (4/7) lalu.
Menurut
Direktur Politeknik Harapan Bersama Tegal, Mc Chambali B ES M Eng melalui
Humas Hesti Widianti Gunalan, suasana
halal bi halal yang penuh dengan nuansa religius, kekeluargaan dan keterbukaan
ini membuat semua yang hadir, baik mahasiswa, dosen, staff maupun civitas akademika
tidak memiliki beban psikologis tertentu.
“Pada saat
itulah komunikasi sehat bisa terbangun dengan baik, yang pada gilirannya muncul
keinginan untuk saling membantu dan saling membesarkan,” ungkap Hesti.
Idul Fitri,
lanjut Hesti, memiliki arti kembali kepada kesucian atau kembali ke asal
kejadian. Idul Fitri diambil dari bahasa Arab, yaitu fithrah yang berarti suci.
Kelahiran seorang manusia dalam pandangan Islam, tidak dibebani oleh dosa
apapun. Kelahiran seorang anak, diibaratkan seperti secarik kertas putih. Orang
tuanyalah yang kelak akan mengarahkan kertas putih kepribadiannya.
“Idul Fitri merupakan momen penting untuk saling memaafkan, baik secara individu maupun kelompok. Itulah makna Idul Fitri. Budaya saling memaafkan ini lebih populer disebut dengan halal bi halal. Hal ini adalah refleksi dari ajaran Islam yang menekankan sikap persaudaraan, persatuan, dan saling memberi kasih sayang,” tambah Hesti.
“Idul Fitri merupakan momen penting untuk saling memaafkan, baik secara individu maupun kelompok. Itulah makna Idul Fitri. Budaya saling memaafkan ini lebih populer disebut dengan halal bi halal. Hal ini adalah refleksi dari ajaran Islam yang menekankan sikap persaudaraan, persatuan, dan saling memberi kasih sayang,” tambah Hesti.
Acara halal bi
halal yang di isi tausiyah dari Ustad Ahmad Marzuki SPdi, dihadiri oleh seluruh
elemen kampus dan berlangsung khidmat penuh pencerahan, kekeluargaan serta
kebersamaan.(didik yuliyanto)