![]() |
Siswa-siswi SD Negeri 1 Cikuya berbaris rapi sambil mendengarkan dan menyimak materi wawasan kebangsaan tingkat sekolah dasar yang diberikan oleh Satgas TMMD Kodim 0713/Brebes/foto: olam |
BREBES- TMMD reguler ke-100 di Desa Cikuya di hari Jumat ini sudah memasuki hari
kesepuluh, banyak kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh anggota Satgas TMMD,
baik secara fisik maupun non fisik, seperti halnya wawasan kebangsaan yang
dilakukan oleh Serma Rudi kepada siswa SD Negeri 1 Desa Cikuya Kecamatan
Banjarharjo, Jumat (6/10).
Siswa-siswi SD Negeri 1 Desa Cikuya memiliki posisi
strategis dalam membentuk dasar-dasar mental dan perilaku generasi muda bangsa.
Usia seperti ini tentunya sangat penting diberikan bekal wawasan kebangsaan
yang memadai, untuk mewarnai perjalanannya meraih cita-cita dimasa yang akan
datang. Dengan alasan tersebut, siswa SD juga perlu diberi materi tentang
wawasan kebangsaan.
“Sesuai dengan levelnya, tentu pemberian wawasan
tersebut harus disesuaikan dengan keadaan usia. Sehingga bisa mudah dicerna,
dipahami dan dimengerti untuk dilaksanakan dalam kehidupan,” Kata Serma Rudi
saat mendatangi SD Negeri 1 disela-sela pelaksaan TMMD ke-100 di Desa Cikuya.
Rudi mengatakan, pemberian pembekalan wawasan kebangsaan
kepada siswa-siswi SD materinya disesuaikan dengan kemampuan daya pikir anak
setingkat SD / MI. Yaitu, dengan pola mengajak kembali untuk mengingat
nama-nama para pahlawan nasional serta perjuangannya.
“Selain itu bisa juga dengan menyanyikan lagu-lagu
nasional, penanaman nilai-nilai saling menghormati, kesetiakawanan, dan sopan
santun. Selain itu juga bisa dengan giat belajar sebagai bagian dari perjuangan
adik-adik siswa-siswi sekolah dasar,” jelasnya.
Menurut Rudi, dengan penyampaian materi kebangsaan,
diharapkan tumbuh rasa bela negara, rasa cinta Tanah Air dan berwawasan
kebangsaan. Nantinya, siswa dapat menjadi generasi yang berkompeten dalam
menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ia berpesan kepada siswa-siswi agar selalu rajin
belajar, berlaku sopan kepada orang tua, guru dan kepada siapapun juga.
“Saya minta kepada para siswa untuk mengurangi waktu
bermain. Waktunya digantikan pada kegiatan-kegiatan yang bermanfaat antara lain
mengaji, belajar sore dan membantu orang tua,” pungkasnya. (olam/didik)