![]() |
Acara Silaturahmi Admin Medsos dan Layanan Pengaduan Masyarakat Kabupaten Brebes di Meeting Room RM D'Anglo Jalan Yos Sudarso Brebes/foto: wasdiun |
BREBES- Mengelola media
sosial (medsos), harus memiliki dasar ahlak yang kuat sehingga tidak
gampang menyebar hoaks. Karena bila salah mengshare bisa berakibat fatal yang
menimbulkan fitnah berkepanjangan. Untuk itu, seorang admin medsos harus bijak
demi terciptanya kehidupan sosial yang sehat dan berkarakter, sehingga dinilai
bisa berkontribusi dalam pembangunan.
Demikian disampaikan Staf Ahli Bupati
Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Lely Mulyani saat
membuka Silaturahmi Admin Medsos dan Layanan Pengaduan Masyarakat Kabupaten
Brebes di Meeting Room RM D’Anglo Jalan Yos Sudarso Brebes, Senin
(18/12).
Menurut Lely, medsos meski dikelola oleh
orang perorang atau kelompok tertentu, tetapi bisa berdampak luas. Tidak hanya
untuk daerahnya sendiri tetapi sampai seantero jagat. “Di zaman now, apa yang tidak terlihat dan terdengar dalam sekejap bisa
membahana ke seluruh jagat,” ungkapnya.
Dia menceritakan, bagaimana susahnya
zaman old dalam berkomunikasi. Namun anehnya pesan dari komunikator bisa sampai
ke komunikan meski butuh waktu yang berlama-lama. “Bedanya, sekarang soal waktu saja, informasi bisa diserap seluruh
lapisan masyarakat dunia,” tuturnya.
Maka ketika berkomentar atau berstatus
tidak terpuji yang terjadi adalah caci maki. Pun ketika menuangkan ide
kreatif cemerlang, dunia ikut benderang. “Ayo, kabarkan segala potensi yang ada di Brebes, agar dunia ikut
mengagumi,” ungkapnya.
Kepala Seksi Humas dan Komunikasi Publik
Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Dinkominfotik) Kabupaten Brebes
Lusiana Indira Isni sengaja menggelar silaturahmi untuk lebih mendekatkan
antara Admin Medsos dengan Pemerintah Kabupaten Brebes.
Menurutnya, informasi pembangunan tidak
hanya dilakukan oleh humas atau wartawan saja, tetapi juga bisa lewat akun
media sosial yang dikelola admin medsos. “Peran admin medsos sangat penting dalam menyebarluaskan informasi
pembangunan,” tuturnya.
Termasuk tersedianya layanan pengaduan
disuatu institusi, menjadi sangat membantu penyaluran aspirasi masyarakat untuk
mendapat tanggapan cepat dan akurat. “Berteriak di media sosial tanpa bukti yang
kongkrit hanya menebar fitnah, untuk itu saring dulu baru share melalui saluran
yang resmi dan bertanggung jawab,” ajaknya.
Dalam kesempatan tersebut juga
dipaparkan tentang teknik menulis jurnalistik untuk para admin medsos oleh
Kontributor NU Online Wasdiun. Menulis di medsos, katanya, juga harus
mengetahui tentang kaidah jurnalis yang meliputi 5 W + H. Bila tidak mampu
memuat 6 unsur tersebut, maka informasi yang dilayangkan oleh admin tergolong
berita hoaks, karena tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenaran data dan
peristiwanya.
“Seorang
admin medsos, hendaknya menjadi penjaga kebakaran agar tidak menimbulkan
korban. Jangan sampai sok menjadi pemadam kebakaran, sementara sudah banyak
korban yang berjatuhan dari akibat kebakaran tersebut,” jelasnya.
Silaturahmi diikuti 50 admin medsos dari
berbagai kalangan di Kabupaten Brebes. Dalam pertemuan tersebut juga disepakati
pembentukan forum admin agar langgeng membangun komunikasi berkelanjutan. (*/didik yuliyanto)