Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH dan Wakil Bupati Brebes Narjo SH/foto: wasdiun |
BREBES- Dengan menancapkan enam pilar pembangunan, Kabupaten
Brebes di bawah kepemimpinan pasangan Hj Idza Priyanti SE MH dan Narjo SH pada
periode 2012-2017, telah berhasil memperkokoh prestasi pembangunan. Enam pilar
pembangunan yang menjadi penyangga berjalannya pembangunan di Brebes, kini
lebih ditegakkan dan dikuateratkan pada periode 2017-2022 mendatang.
Keenam progam
tersebut, pertama memberikan santunan kematian bagi keluarga tidak mampu
sebesar Rp 1 juta. Kedua, menerima aspirasi masyarakat langsung di Pendopo Kabupaten
Brebes (Open House). Ketiga, memberikan dana operasional bagi RT dan RW. Keempat, meningkatkan kesejahteraan para guru ngaji, guru madin, imam
mushola dan imam masjid serta hafidz-hafidzah. Kelima, meningkatkan
ekonomi kerakyatan. Keenam, memperbaiki sarana dan prasarana (infrastruktur).
“Periode II ini, masih melanjutkan
pembangunan enam pilar agar semakin kokoh,” ujar Idza saat ditemui di
Pendopo Bupati Brebes, baru-baru ini.
Tentunya, lanjut
Idza, dengan sentuhan inovasi dan kreatifitas yang lebih tinggi lagi. Ibarat
barangunan rumah, tidak hanya memasang pilar saja, tetapi juga
harus dilengkapi dengan dinding, atap, maupun pagar keamanan lingkungan demi
keamanan dan kenyamanan rakyat.
Seiring
perjalanan waktu, Idza Priyanti sebagai Srikandi Brebes, panahnya mampu
menorehkan prestasi, menembus keinginan rakyat dalam rangka memujudkan Brebes
yang bersih, hijau indah aman dan sehat (berhias). Prestasi yang terukir bukan semata-mata atas kerja
pribadi, tetapi kerja seluruh masyarakat Brebes.
“Semua atas kerja keras dan gotong royong seluruh
masyarakat Brebes. Kami ingin membangun Brebes dengan sentuhan-sentuhan
pembangunan yang berkarakter,” kata Istri dari Kompol Drs H Warsidin MH.
Pembangunan yang
berkarakter, akan tampak ketika Brebes menjadi cantik lahir dan batin. Dalam
artian tidak hanya membangun secara fisik tapi juga psikis, pembangunan jasmani
dan rohani. Pembangunan yang berkarakter tercermin juga pada sosok Idza.
Di mata
masyarakat, Bupati wanita pertama di Brebes ini terkesan sangat sederhana.
Tidak pernah diperlihatkan perhiasan yang menempel di badannya, sehingga
terlihat anggun dengan balutan busana muslimah. Dia tidak menunjukan gaya
bersolek malah sangat estetik.
Di tangan lembut
kepemimpinan pasangan Hj Idza Priyanti SE MH dan Narjo SH, Kabupaten Brebes
meraih berbagai penghargaan regional maupun nasional. Iklim kompetitif yang
diciptakan Idza, membuat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saling bahu membahu
meningkatkan prestasi.
“Dengan prestasi, bisa menjadi ukuran seberapa
besar capaian standar kinerja di masing-masing institusi,” tutur Idza.
Dari ukuran
perlombaan, Idza merinci selama tahun 2012-2017, antara lain
mendapatkan penghargaan dari Presiden sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) 2017
Madya. Puskesmas Ramah Anak (PRA) 2017, Sekolah Ramah Anak (SRA) 2017.
Sebelumnya, Kabupaten Brebes juga mendapatkan penghargaan Kabupaten Layak Anak
2015 tingkat madya.
Penghargaan di
bidang Keluarga Berencana (KB) lainnya berupa Penghargaan Manggala Karya
Kencana 2016. Penghargaan tersebut diberikan karena Bupati dipandang layak atas
dukungan dan komitemennya terhadap program KB di Kabupaten Brebes. Termasuk Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) kategori Madya dari Presiden
Republik Indonesia. diterima Bupati Brebes pada tahun 2013, 2014 dan 2016.
Kabupaten Brebes
juga berhasil meraih empat penghargaan tertinggi Adibakti Mina Bahari di sektor
Kelautan dan Perikanan tingkat Nasional 2015. Yakni Juara 1 Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Mutiara Gading Desa Pulogading, Kecamatan
Bulakamba. Juara 1 Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) sektor Kelautan dan Perikanan
atas nama Abdul Jamil SPi MM, Juara 1 Perbankan Teladan Sektor Kelautan dan Perikanan untuk BRI
Cabang Brebes, dan Juara 2 kategori Kelompok Pembudidaya Rumput Laut POKDAKAN Kali Crucuk
Desa Randusanga Kulon, Kecamatan Brebes.
Kegigihan Bupati
Brebes Hj Idza Priyanti SE MH untuk menggapai Adipura akhirnya membuahkan
hasil, meskipun baru berwujud sertifikat. Penantian panjang masyarakat Brebes
untuk meraih Adipura lebih dari 18 tahun tersebut terobati dengan meraih
Predikat Sertifikat Adipura 2015.
“Alhamdulillah, Kabupaten Brebes mendapatkan
Predikat Sertifikat Adipura dari penantian panjang sejak 1997. Saya optimis,
untuk periode II ini Piala Adipura bisa ditangan masyarakat Brebes,” kata
Bupati.
Brebes juga
dinobatkan sebagai Kabupaten Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) 2015 dari
Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Dari Kementerian
Perhubungan, Pemkab Brebes juga menerima penghargaan Plakat Wahana Tata Nugraha
2016. Penghargaan ini membuktikan usaha yang dilakukan Pemerintah
Kabupaten Brebes melalui Dinas Perhubungan bekerjasama dengan Polres Brebes telah menciptakan
keselamatan di jalan.
Bupati juga
meraih penghargaan sebagai tokoh msyarakat yang telah berjasa dalam pelaksanaan
imunisasi Measles Rubella (MR) tahun 2017. Penghargaan dari Gubernur Jawa
Tengah tersebut, dikarenakan Idza Priyanti mampu memobilisasi masyarakat
sasaran imunisasi.
“Saya hadir disetiap kesempatan Imunisasi,
sehingga anak-anak yang mau di imunisasi tidak ketakutan,” terang Idza,
usai upacara Hari Kesehatan Nasional (HKN) tingkat Kabupaten Brebes di
alun-alun Brebes, beberapa waktu lalu.
Dan masih banyak
penghargaan lain yang diterima para siswa, guru, maupun masyarakat lainnya.
Dengan banyaknya penghargaan menandakan ada kemajuan di berbagai bidang. (wasdiun/didik)