Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH dalam sambutannya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk memperhatikan asupan gizi anak dibawah usia dua tahun/foto: wasdiun. |
Demikian disampaikan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH saat membuka pertemuan Sosialisasi dan Koordinasi Program Penanggulangan Stunting di Kabupaten Brebes di ruang rapat Bupati, Rabu (7/2).
Bupati mengajak seluruh komponen masyarakat untuk memperhatikan asupan gizi anak dibawah usia dua tahun (baduta). Pasalnya, kekurangan gizi kronis bisa mengakibatkan terjadinya stunting, atau kondisi gagal tumbuh terlalu pendek pada usianya. Meskipun angka stunting turun menjadi 32,7 persen ditahun 2017, jika dibandingkan pada tahun 2013 yang mencapai 47 persen.
"Dari 297 desa se- Kabupaten Brebes, 10 desa mendapat prioritas intervensi. Yakni Desa Jatisawit, Kalilangkap, Kalinusu, Pruwatan di Kecamatan Bumiayu. Kemudian Desa Dukuhmaja (Songgom), Janegara (Jatibarang), Wanasari dan Glonggong (Wanasari), Grinting (Bulakamba), serta Cigadung (Banjarhatjo)," terang Bupati.
Bupati berkomitmen, penanganan stunting agar penurunan prevalensi stunting dapat dipercepat. Terbukti, intervensi stunting sudah mulai 2012 dan mendapatkan dukungan dari dana kerjasama Bappenas dan Unicef. Setelah program intervensi Bappenas dan Unicef berakhir 2016, namun tetap dilanjutkan lewat dana APBD Brebes.
Terkait diatas, Bupati mengajak seluruh komponen masyarakat dalam penanganan stunting. Koordinasi antar sektor dengan melibatkan beberapa pemangku kepentingan, semua elemen seperti petugas kesehatan di lingkungan puskesmas, dinas kesehatan, bidan, dan petugas gizi.
"Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), tokoh agama, tokoh masyarakat juga harus saiyeg saeko proyo," pungkas Bupati.(wasdiun/dik)