![]() |
Warga korban rob di Kecamatan Pekalongan Utara mengungsi ke kampus STMIK Widya Pratama/foto: A3 |
PEKALONGAN - Peristiwa alam banjir rob yang menimpa warga Kecamatan
Pekalongan Utara, menggugah keprihatinan semua pihak, terutama Walikota
Pekalongan HM Saelany Machfudz. Dengan didampingi pejabat Pemkot terkait, Walikota
mendatangi warga korban rob yang mengungsi di Kampus STMIK Widya Pratama. “Saya
ikut membaur bersama pengungsi, kasih bantuan dan ikut evakuasi di Bandengan,”
tuturnya.
Walikota mengaku sudah memerintahkan
instansi terkait untuk melakukan tindakan penanggulangan bencana rob. “Kami
minta semua instansi Pemkot Pekalongan untuk ikut bergerak membantu warga yang
dilanda rob,” tegasnya.
Ditempat terpisah, Anggota DPRD Kota
Pekalongan dari FKB, Nusron SAg mendukung langkah cepat Pemkot dalam
penanggulangan bencana rob. “Memang rob terjadi dimana-mana, seakan gak peduli
kalau sekarang bulan ramadhan atau bulan keberkahan. Sungguh kita gak tahu
kehendak Alloh SWT, cukuplah kita khusnudhon kepada-Nya,” ajaknya.
Hal senada disampaikan Ketua KNPI
Kota Pekalongan Hendri S. Ia mengaku memang rob adalah peristiwa alam. Meski
begitu, ia mangajak pemuda-pemuda Kota Pekalongan untuk mencintai alam, salah
satunya dengan melakukan reboisasi lingkungan biar hijau dan tidak membuang
sampah ke sungai. “Dengan menjaga alam, alam pun akan ramah dengan kita,” bebernya.
Disisi lain, rob yang terjadi di
Kelurahan Krapyak berdampak pada lumpuhnya ekonomi warga. Sebagian masyarakat
yang bekerja di sektor batik, terpaksa menganggur karena tempat produksi batik
(babaran,red) terandam banjir rob. “Ekonomi lumpuh, padahal musim puasa ini
permintaan batik meningkat,” ucap Mamiek. (A3)