![]() |
14 instansi/lembaga di Jawa Tengah berkumpul untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi warga muslim Rohingnya/foto: puji |
Bantuan kemanusiaan diserahkan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP kepada Ketua PMI Jawa Tengah Imam Triyanto. Serah terima dilaksanakan di ruang rapat sekda, Jumat (8/6).
Saat memberikan sambutan, sekda menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat Jawa Tengah, termasuk Majelis dan Umat Budha Jawa Tengah yang telah memberikan perhatian dan bantuannya. Langkah ini menjadi bagian dalam menjaga rasa solidaritas.
"Kita kembangkan terus sikap peduli, empati dan mau berbagi serta siap membantu orang lain tanpa pernah memandang darimana mereka berasal, dari suku bangsa apa, warna kulit apa, atau golongan dan agamanya apa. Siapapun dan dimanapun mereka berada, ketika membutuhkan uluran bantuan, maka kita yang hari ini memiliki limpahan rezeki, maka wajib hukumnya memberikan uluran tangan," tuturnya
Sri Puryono berpendapat, rasa solidaritas harus mampu bergerak menembus batas perbedaan. Saat ini, Jawa Tengah membantu masyarakat Rohingya bukan semata-mata karena masyarakat muslim, tapi karena permasalahan yang mereka hadapi memang butuh perhatian dan bantuan.
Ketua PMI Jawa Tengah Imam Triyanto tidak menduga, ada belasan lembaga/ instansi yang berkenan memberikan bantuan. Bantuan yang diberikan, akan diteruskan untuk diserahkan kepada PMI pusat.
"Semua bantuan melalui PMI sebagaimana ketentuan yang diatur federasi red cross maupun international committee of red cross, harus melalui perwakilan PMI pusat. Sehingga, bantuan ini akan kami teruskan ke PMI pusat, untuk selanjutnya diberikan warga Rohingya," katanya.
Bantuan dari Indonesia, lanjutnya, sesuai kesepakatan antarnegara, digunakan untuk membantu pembangunan rumah sakit. Pembangunan tersebut dalam artian mulai dari pembangunan fisik sampai dengan sarana prasarana.
"Sudah beberapa kali PMI pusat secara bertahap melakukan peninjauan dan mengikuti perkembangan pembangunan Rumah Sakit Indonesia untuk warga Rohingya. PMI Jateng juga sudah minta untuk diajak PMI pusat melakukan peninjauan. Apabila terealisasi, bisa mengambil foto-fotonya sebagai bentuk pertanggungjawaban," tutupnya.
(rita/puji)