Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo/foto: ibra |
Dokumen tersebut bakal juga salah satu literatur politik ketenagakerjaan yang saat ini tengah disusun kementerian terkait.
Sebagaimana diketahui, Minggu (18/11) di Rumdin Puri Gedeh, serikat pekerja di Jateng berdiskusi dengan Ganjar terkait sistim pengupahan buruh. Mengetahui Ganjar bakal menemui Menaker Hanif Dhakiri, serikat buruh langsung menitipkan sejumlah data yang mereka dapatkan terkait pengupahan.
"Sudah kita sampaikan apa yang menjadi aspirasi kawan-kawan sore kemarin kepada pak menteri. Jadi kita berikan cara menyusun formula bagaimana perspektif buruh terhadap cara menghitungnya kita sampaikan. Bahkan seluruh dokumennya kita sampaikan," kata Ganjar.
Menyikapi kenaikan UMK beberapa daerah di Indonesia yang lebih tinggi dari yang tercantum di PP 78, Ganjar mengaku tidak mau grusa grusu. Dia lebih mengdepankan dialog antara buruh, pengusaha dan pemerintah. Dia khawatir jika tingginya persentase kenaikan upah, justru merugikan semua pihak.
"Tidak sekedar tingginya angka yang dikeluarkan sehingga naiknya tinggi, tapi nanti itu kebayar tidak? Justru Jateng hati-hati, kita menjaga perasaan kawan-kawan buruh. Kita juga jaga perasaan pengusahanya. Selain kita menghitung ekonomi eksternal yang sekarang lagi enggak bagus. Maka jangan sampai ada, ya kalau dipaksa begini kita bayar rapelan dan sebagainya, nanti PHK, waduh," terang Ganjar.
Ganjar tidak menghendaki pengusaha melahirkan ancaman-ancaman itu. Maka selagi dialog masih ada, Ganjar menilai masukan ini jadi penting disampaikan.
Atas pemberian dokumen dari serikat pekerja di Jateng, Ganjar menyampaikan bahwa Manaker menyambut baik hal tersebut. Terlebih saat ini Kemenakertrans sedang menyiapkan perubahan yang cukup serius dalam politik ketenagakerjaan.
"Ini menjadi masukan dan akan menjadi literatur yang akan dikumpulkan pak menteri, sebagai masukan-masukan dari daerah untuk penyusunan regulasi politik ketenagakerjaan yang lebih tinggi lagi. Sambil kita melewati waktu sampai kapan ini beres," ungkapnya.