Komunitas Penulis Peduli Aliran Sungai (KAPPAS) Kaligung Tegal Raya saat melakukan acara talkshow di Radio POP FM Slawi, Sabtu (5/1) malam/foto: istimewa |
Hal itu ditegaskan Aro Agus Riyanto salah satu pengurus Komunitas Penulis Peduli Aliran Sungai (KAPPAS) Kaligung Tegal Raya, saat talkshow di Studio Radio POP FM Slawi, Sabtu (5/1) malam.
Aro mengaku, sering pada malam hari melihat pedagang usai berjualan yang sengaja membuang sampah plastik, atau sampah lainnya ke bawah jembatan Kaligung.
"Tak hanya itu, kadang dibawah juga ditemukan sampah kotoran (softex, kondom-red) bahkan ada kasur yang tak terpakai dan sengaja dibuang mengapung di sungai," ungkap Aro.
Melihat pemandangan sampah yang ada di bantaran dan aliran Kaligung, dirinya miris dan jiwanya merasa bertanggung jawab turut mengatasi permasalahan sampah, terutama sampah plastik.
"Dengan terbentuknya KAPPAS, kami berharap semua kalangan dan warga sekitar Kaligung bisa tergugah jiwanya, agar tidak lagi membuang sampah sembarangan, baik dibantaran maupun aliran sungai," kata Aro penuh harap.
Ditambahkan, KAPPAS pada setiap hari Jumat rutin melaksanakan bersih-bersih di sekitar bantaran Kaligung. Selain itu, juga berkordinasi menentukan langkah dan menyiapkan program lanjutan.
"Kami menyambut hangat, bilamana ada stakeholder atau instansi terkait yang turut prihatin mengentaskan permasalahan sampah yang terjadi pada aliran sungai," pungkasnya. (dik)