Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen (tengah) turut hadir dalam acara sertijab Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jateng/foto: istimewa |
SEMARANG - Provinsi Jawa Tengah diibaratkan
sebagai kawah candradimuka bagi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) lembaga
hukum dan HAM. Tugas bidang pemasyarakatan merupakan salah satu tantangan besar
yang harus dihadapi, terlebih dengan adanya lembaga pemasyarakatan di
Nusakambangan.
“Tugas di
kantor wilayah Jawa Tengah itu memang yang paling rawan adalah tugas
pemasyarakatan,” terang Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM, Bambang
Rantam Sariwanto.
Serah Terima
Jabatan dan Lepas Sambut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM
(Kanwil Kemenkumham) Jateng yang semula dijabat oleh Dewa Putu Gede kepada
Sutrisman dilangsungkan di Aula Kanwil Kemenkuham Jateng, Rabu (27/2/2019).
Dengan
tantangan tersebut, Bambang Rantam Sariwanto menyampaikan pesan agar Sutrisman
yang kini mengemban amanah sebagai Kepala Kanwil yang baru dapat bertugas
sebaik mungkin. Termasuk siap untuk meningkatkan kualitas bidang
pemasyarakatan. Terlebih, dengan pengalaman kerja Sutrisman yang beberapa tahun
lalu pernah menjabat sebagai Kepala Lapas Pasir Putih di Nusakambangan.
Kepada
Bambang Rantam, Sutrisman pun menyatakan siap untuk bekerja maksimal agar
Kanwil Kemenkumham Jateng semakin baik ke depannya.
“Saya pernah
menjadi kepala Lapas atau sering disebut Super Maximum Security Nusakambangan
hampir tiga tahun. Titik-titik rawan seperti di Nusakambangan itu ada super
maximum, maximum security, medium dan minimum karena di sana adalah high risk
warga binaan di Indonesia. Kami akan terus mendukung Kemenkumham dalam
mengatasi persoalan keamanan di wilayah ini, khususnya di Nusakambangan,” tegasnya.
Sementara
itu, Dewa Putu Gede yang saat ini mengemban amanah baru untuk memimpin Kanwil
Kemenkumham Sumatera Utara berpendapat, amanah untuk memimpin di Kanwil
Kemenkumham Jateng memang sebuah tantangan besar, terlebih ada 68 satuan kerja
yang dinaungi. Oleh sebab itu, sinergi dengan instansi terkait lainnya perlu
dijalin dengan baik.
“Jawa Tengah
merupakan kantor wilayah yang mempunyai 68 satker (Satuan Kerja) dan belum
termasuk dua satker yang saat ini tengah diselesaikan, yaitu High Risk
Nusakambangan dan Lapas Nusakambangan. Ini pekerjaan yang tidak mudah, maka
koordinasi dan sinergi dengan instansi terkait menjadi hal yang sangat penting
untuk dilakukan. Kami juga mohon doa restu agar dapat menjalankan tugas dengan
baik di Sumatera Utara,” ujarnya.
Senada
dengan Bambang Rantam Sariwanto, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen yang
hadir pada acara tersebut berpendapat, Provinsi Jateng menjadi kawah
candradimuka bagi lembaga hukum dan HAM karena tak sedikit pejabat lulusan
Jateng yang mendapatkan promosi atas prestasinya menangani berbagai persoalan
hukum dan HAM dengan cara normatif, namun tetap bijak.
“Saya
berharap, ada terobosan dan inovasi yang dilakukan Kanwil Kumham Jateng yang baru.
Utamanya menyangkut pelayanan publik, keimigrasian, pemasyarakatan dan
institusi peradilan, dan lainnya. Semua butuh perhatian dan penanganan serius
semua pihak,” harapnya.(*)