Selamat Datang!

Bupati Brebes: Normalisasi Irigasi, Langkah Tepat Pelancar Perairan Pertanian

Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH hadiri tasyakuran normalisasi BSW 13 E Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Tani Subur Desa Luwunggragi Kecamatan Bulakamba, Kamis (28/3/2019)/foto: wasdiun
BREBES- Akibat tidak dijaga dan diperhatikannya saluran air menyebabkan pendangkalan pada irigasi pertanian. Tentu, hal tersebut menghambat proses pengolahan lahan petani, apa lagi saat musim kemarau tiba. Banyak lahan yang membutuhkan air, namun air tidak mengalir ke persawahan.

Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH saat menghadiri Tasyakuran Normaslisasi BSW 13 E Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Tani Subur, di lapak bawang H Sarotun Desa Luwungragi Kecamatan Bulakamba, Kamis (28/3).

“Perlu dilakukan langkah yang tepat serta efektif guna memperlancar pengairan, yaitu melalui normalisasi irigasi,” ucap Idza.

Pedangkalan saluran air, kata Idza, adalah permasalahan klasik yang disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya tumpukan sampah, juga masih adanya sebagian masyarakat yang belum sadar akan kebersihan dengan membuang sampah di saluran air. Hal tersebut akan sangat merugikan petani dan masyarakat.

“Sehubungan telah selesainya pekerjaan normalisasi saluran tersier BSW 13 E oleh P3A desa Luwungragi, kami berharap menjadi pemicu bagi kelompok tani lain agar lebih giat memelihara saluran air yang ada,” harap Idza.

Lanjut Idza, adanya normalisasi ini, dapat berfungsi agar air mengalir dengan baik memenuhi kebutuhan petani. Karena saluran irigasi merupakan salah satu faktor penunjang dalam bidang usaha pertanian.

“Saluran irigasi penting dalam bidang pertanian, tanpa adanya sistem irigasi, usaha pertanian tidak akan berjalan maksimal,” pungkas Idza.

Ketua P3A Tani Subur Desa Luwungragi Kustino melaporkan, luas area normalisasi irigasi 144 ha. Dengan rincian Desa Luwungragi 140 ha, Siwuluh 1 ha, Klampok 3 ha. Khusus Desa Luwungragi untuk lahan padi 110 ha, bawang 25 ha, rupa-rupa 5 ha. Dengan Jumlah 140 ha.

“Peminjaman alat yaitu beko, dipinjam mulai 30 Januari sampai 31 Maret. Pengerjaannya dilakukan mulai 1 Februari sampai 31 Maret,” ungkap Kustino.

Dilanjutkan Kustino, hasil pengerjaan normalisasi tahap pertama 1.200 meter (m), kedua 1.500 m, ketiga 300 m, keempat 1.550 m, kelima 950 meter, dengan jumlah panjang 5.500 m. Kemudian hasil normalisasi pembuang 800 m, jadi total hasil pekerjaan semuanya adalah 6.300 m.

“Pekerjaan dirampungkan 59 hari, dengan biaya kurang lebih Rp 50.150.000,-. Rata-rata biaya yang dikeluarkan perhari sebesar Rp 850.0000, peminjaman alat gratis dari pemerintah, lainnya swadaya masyarakat,“ terang Kustino.  

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, Muhammad Furqon menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat Desa Luwungragi, terutama P3A Tani Subur, atas rampungnya normalisasi irigasi tersier.

“Kami hanya menyediakan alat, sekiranya pengerjaan atau biaya operasional kita kembalikan kepada masyarakat. Alat tersebut kita pinjamkan secara gratis. Hal tersebut sebagai dukungan pemerintah, agar petani Brebes lebih maju dan sejahtera,” ucap Furqon.

Pada kesempatan tersebut, diserahkan bantuan alat pertanian berupa pompa air, traktor, dan mesin penanam padi secara simbolis oleh Bupati Brebes kepada Ketua P3A Tani Subur. Turut hadir kepala Desa Luwungragi Saryo, Forkopimcam, serta kelompok tani setempat. (wasdiun)
Share this post :

Berita Populer

Statistik

 
| |
Copyright © 2016. ranahpesisir - All Rights Reserved
Admin by redaksi
Proudly presetnt by ranahpesisir.com