5000 jamaah sholawat nariyah akan penuhi Jakarta Islamic Centre/foto: istimewa |
Hal itu disampaikan Ahmad Juhandi, Kepala Sekretariat Jakarta Islamic Centre (JIC) di kantornya, Senin (15/4/19).
Hasan selaku penanggungjawab kegiatan mengemukakan, dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1442 H pihaknya akan mengadakan pembacaan Sholawat Nariyah akbar yang diikuti dari warga Jakarta dan luar Jakarta. Warga luar Jakarta meliputi Bandung, Cirebon, Banten, Bogor, Bekasi, Kerawang dan lainnya.
"Bahkan sudah terdaftar 30 orang dari Palu. Yang sudah terdaftar di panitia lebih dari 157 bus dari luar kota," jelas Hasan.
Hasan menyampaikan, jamaah Sholawat Nariyah ini amaliyah yang berasal dari guru, yakni KH Abdul Karim Warakas Jakarta Utara.
"Beliau mengajarkan kepada kami agar mendawamkan Sholawat Nariyah tapi tidak diperkenankan untuk kepentingan politik dan bisnis serta tidak beraviliasi ke ormas tertentu," tegas Hasan.
Jadi, lanjut Hassn, memang murni baca Sholawat. Pihaknya selaku pemandu dzikir tidak diperkenan juga untuk menerima imbalan dalam bentuk apapun. Dan kotak amal masjid 100 persen untuk kepentingan masjid yang berketempatan.
"Di mana pada saat ini sedang berlangsung pestas demokrasi, tentunya mereka juga mendoakan agar negara Indonesia tetap aman, damai, dan utuh tidak terjadi sesuatu yang memecah belah kehidupan berbangsa dan bernegara," ungkap Hasan.
Hasan menekankan bahwa para peserta jamaah yang mendawamkan Sholawat Nariyah akan mendapatkan ketenangan jiwa, dimudahkan urusannya, merasa dekat dengan Allah dan selalu tawakkal. Bagi para jamaah dianjurkan membaca Sholawat Nariyah sebanyak 33 kali setelah sholat lima waktu.
Kepala Sub Divisi Takmir JIC, Maarif Fuadi mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, karena JIC dibangun sebagai wahana kegiatan ummat Islam.
"Kami dari Jakarta Islamic Center sangat mendukung kegiatan Jamaah Sholawat Nariyah. Karena JIC dibangun sebagai wahana kegiatan ummat Islam dari berbagai golongan dengan berbagai macam bentuk kegiatan. Sehingga syiar Islam di Jakarta bertambah semarak," pungkas Maarif. (*)