Hafidz on Radio, Generasi Melenial Generasi Qur'any

Jakarta Islamic Centre di bulan Ramadhan tahun ini untuk pertama kalinya menyelenggarakan Hafidz on Radio/foto: istimewa

JAKARTA- Jakarta Islamic Centre (JIC) dalam menyemarakkan bulan Ramadhan tahun ini, untuk pertama kalinya menyelenggarakan kegiatan Hafidz On Radio bagi anak-anak usia 8 sampai 15 tahun.

Hal itu seperti apa yang disampaikan KH Ahmad Shodri, Kepala Badan Managemen Jakarta Islamic Centre, Senin (13/5/2019).

KH Ahmad mengemukakan, bahwa kegiatan ini merupakan yang pertama, kalau ini sukses akan dilanjutkan tahun-tahun berikutnya. Penyelenggaranya adalah crew Radio Jakarta Islamic Centre, dan Radio Suara Peradaban.

Kegiatan Hafidz on Radio diharapkan menjadi inspirasi dan penyemangat bagi peserta menjadi penghafal Al-Quran/foto: istimewa

“Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi dan penyemangat bagi para peserta untuk menjadi penghafal Al-Qur’an. Karena cita-cita menjadi hafizd adalah sebuah cita-cita yang mulia," ujarnya.

Ketua pelaksana kegiatan, Ade Sehandi menyampaikan, sebanyak 52 anak peserta mendaftar pada kegiatan Hafidz on Radio JIC, mereka berusia 6 sampai 15 tahun.

“Seluruh peserta akan mendapatkan Al-Qur’an dari Rumah Qur’an Violet yang mendukung acara ini, selain itu juga sertifikat, dan khusus untuk juara ada hadiah dari Rabbani," ungkapnya.

Dalam kompetisi kali ini terdapat tiga kategori penilaian yakni kelancaran hafalan, kemampuan tajwid dan penilaian fashohah/foto: istimewa

Ade menambahkan, dalam kompetisi kali ini terdapat tiga kategori penilaian, yakni kelancaran hafalan yang dinilai oleh Ustadz Arif, kemampuan tajwid oleh Ustadz Abdul Azis, dan penilaian fashohah serta adab oleh ustadz Abdullah Syafi’i.

“Harapannya melalui kegiatan ini, peserta semakin giat menghafal Qur’an, membanggakan kedua orang tua dengan menjadi Insan cerdas nan Islami," kata Ade penuh harap.

Sementara itu, Kepala Sekretariat Jakarta Islamic Centre, Ahmad Juhanda menekankan, Hafizd on Radio menjadikan generasi milenial menjadi generasi yang unggul iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan unggul imtaqnya (iman dan taqwa).

"Sehingga perlu mendapat dukungan dari semua pihak," tegas Ahmad Juhanda. (*)