 |
| Bupati Tegal Umi Azizah hadiri sosialisasi Sekolah Ramah Anak (SRA) Tingkat Kabupaten Tegal, Selasa (2/7/2019)/foto: istimewa |
Hal itu sebagai upaya untuk mewujudkan Kabupaten Tegal sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA). Sedangkan tujuan sosialisasi adalah menumbuhkan sekolah di Kabupaten Tegal menjadi Sekolah Ramah Anak (SRA).
Karena SRA merupakan salah satu cluster indikator penilaian Kabupaten/Kota Layak Anak, yaitu pada cluster pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya.
Bupati Tegal, Umi Azizah saat membuka acara tersebut mengatakan, strategi membangun iklim sekolah ramah anak adalah mengembangkan berbagai program pembelajaran dengan melibatkan semua aktor di sekolah.
"Jadi, tak hanya siswa melainkan juga kepala sekolah, guru-guru dan tenaga kependidikan, termasuk orangtua murid," ungkapnya.
Umi berharap pihak sekolah mampu memperkaya kegiatan ekstrakurikuler, seperti pentas dan pameran seni, kerohanian, pelestarian lingkungan hidup, lomba antar siswa hingga osis.
"Karena melalui kegiatan yang mendukung pengembangan minat dan bakat siswa ternyata memiliki kontribusi yang signifikan terhadap kenyamanan belajar siswa di sekolah," terangnya.
Upaya ini, menurut Umi juga merupakan bagian dari revitalisasi dunia pendidikan, yaitu hulu dari perwujudan visi Indonesia Emas pada tahun 2045.
"Sebuah impian besar tentang Indonesia masa depan yang unggul, maju dan bersaing dengan bangsa-bangsa lain," tambahnya.
Sementara, Kasubdit Pemenuhan Hak Anak atas Pendidikan, Deputi Kembang Tumbuh Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Iwan Setiawan menyebutkan terdapat beberapa konsep untuk menjadi sekolah ramah anak.
"Diantaranya mengubah pendekatan kepada peserta didik dari pengajar menjadi pembimbing, juga sebagai orang tua dan sahabat anak," pungkas Iwan. (*)
