 |
| APVI menggelar seminar nasional selama tiga hari Jumat-Minggu (22-24/11) di Universitas Pancasakti Tegal/foto: istimewa |
Seminar nasional akan diikuti seluruh pengajar Viktimologi seluruh Indonesia, baik dari perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta.
"Nanti ada lima narasumber pada Seminar Nasional Viktimologi, salah satu narasumbernya ada yang dari Malaysia," kata Ketua Panitia Dr Fajar Ari Sadewo SH MH saat Press Conference dilantai 2 Ruang Senat, Kamis (21/11).
Fajar mengungkapkan, selain menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan, pihaknya juga mempunyai misi mengenalkan UPS Tegal yang telah mempunyai Prodi Fakultas Hukum yang terakreditasi A, sehingga dapat disejajarkan dengan Fakultas Hukum lain di Indonesia antara lain dalam pengembangan Viktimologi.
Viktimologi telah berkembang sangat pesat sehingga menjadi salah satu obyek penelitian hukum yang sangat menarik. Dengan Viktimologi akan diketahui peranan korban dan atau perlindungan korban dalam suatu kejahatan.
Pengembangan Viktimologi diharapkan akan menempatkan hak-hak dan kedudukan korban untuk mendapatkan perlindungan hukum secara konkrit, yang implementasinya akan dirumuskan dalam substansi normatif yaitu peraturan perundang undangan.
Antara lain pengaturan tentang hak dan kewajiban korban atas penderitaan dan kerugian yang ditimbulkan dari suatu kejahatan, guna mencegah penderitaan dan kerugian korban yang semakin berkepanjangan.
Ketua APVI Dr Angkasa SH MHum menyampaikan terimakasih kepada UPS Tegal yang telah bersedia bermitra dan berkenan menjadi tempat terselenggaranya kegiatan pertemuan dan seminar nasional.
Dan ini artinya UPS Tegal mendukung penuh dan membangun akademik atmosfer, hingga kini APVI sudah memiliki 200 member yang tersebar dari Aceh hingga Jayapura.
Pada seminar nasional Viktimologi akan dihadirkan 5 narasumber diantaranya Dr Angkasa SH MHum, Nayla Majestya MSc, Prof Dr Henny Nuraeny SH MH, Heru Susetyo SH, MSi PhD dan Dr Yusramizza Md Isa. (*)
