Selamat Datang!

Bersama Pemprov Jateng, Pemkab dan Pemkot Pekalongan Bersinergi Tangani Banjir

Pemkab dan Pemkot Pekalongan bersama Pemprov Jateng menggelar rakor penanganan bencana banjir di ruang Kresna Sekda Kota Pekalongan/foto: istimewa
KAJEN (ranahpesisir.com)- Untuk mewujudkan Pekalongan bebas banjir, Pemerintah Kabupaten Pekalongan dan Pemerintah Kota Pekalongan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar rapat koordinasi (rakor) penanganan bencana banjir, di ruang Kresna Sekretariat Daerah Kota Pekalongan, Senin (24/2/2020) malam.

Wilayah Kabupaten Pekalongan yang terdampak banjir berbatasan dengan wilayah Kota Pekalongan, oleh karena itu perlu adanya koordinasi antara Pemkab dan Pemkot Pekalongan guna menangani banjir agar tidak terulang lagi.

Bupati Pekalongan Asip Kholbihi menjelaskan untuk melakukan langkah-langkah yang strategis berkaitan dengan darurat banjir yang sudah ditetapkan di wilayah kabupaten dan kota.

“Karena wilayah kabupaten dan kota berdampingan jadi tidak bisa secara parsial tapi harus terintegrasi penanganan, utamanya adalah Sungai Permi, sungai meduri yang merupakan sungai kota dan kabupaten,” jelas Bupati di Ruang Kresna Sekretariat Daerah Kota Pekalongan.

Lebih lanjut, Bupati menerangkan pengelolaan longstorage yang memanjang dari Kabupaten masuk ke kota ini juga perlu mendapat penanganan, intinya hal-hal yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir karena tampungan volume air hujan yang ekstrim ini menjadi pelajaran setelah tanggul penanganan rob selesai.

Langkah-langkah penanganan yang perlu dilakukan yaitu langkah jangka pendek, menengah dan panjang, jangka pendeknya adalah revitalisasi saluran, kemudian jangka menengah yaitu dengan melakukan penyempurnaan pompanisasi, penyempurnaan tanggul dan lain-lain, kemudian untuk jangka panjangnya adalah membuat polder di Purworejo lalu menutup Sungai Bremi dan Sungai Meduri.

Untuk tempat penutupannya di rumah pompa yang ada di Kabupaten Pekalongan, kemudian nanti sharring mana yang menjadi tanggung jawab kabupaten, kota, BBWS, PUSDATARU, semua sinergi bisa dibicarakan dengan baik.

"Harapannya dengan cara seperti ini kedepan tidak ada banjir lagi, dan untuk keadaan sehari-hari bisa ditangani dengan efektifitas tanggul penahan rob," imbuhnya.

Acara yang dihadiri oleh Walikota Pekalongan HM Saelany Machfudz SE, Bupati Pekalongan KH Asip Kholbihi SH MSi, Kepala BBWS Pemali Juana Ir H Ruhban Ruzziyatno MT serta atas nama Kepala Dinas Pusdataru Provinsi Jawa Tengah H Agus Purwanto ST MT mendapatkan hasil penanganan Sungai Bremi dan Sungai Meduri yang akan dilakukan dengan pembangunan pintu dan stasiun pompa di pertemuan muara Sungai Bremi dan Meduri, proses pembebasan lahan akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pekalongan, karena letak rencana pembangunan pintu dan stasiun pompa berada di wilayah Kabupaten Pekalongan. Pemerintah Kota Pekalongan akan menggeser pompa untuk membantu operasionalisasi sistem pompa yang akan dibangun.

Desain untuk penanganan muara Sungai Bremi dan Meduri dibuat maksimalis. Hal itu mendasari pada kejadian banjir yang terjadi saat ini sangat besar sebagai akibat tingginya curah hujan, sehingga desain yang maksimalis tersebut diharapkan dapat mengantisipasi curah hujan yang relative tinggi di waktu-waktu yang akan datang.

Penanganan parapet Sungai Bremi dan Meduri akan dikoordinasikan Pemprov Jawa Tengah dengan Pemkot dan Pemkab Pekalongan, kemudian untuk penanganan tuntasnya yaitu dengan pembangunan pintu dan stasiun pompa, serta pengusulan normalisasi oleh Pemprov Jateng kepada Menteri PU-PR.

Pembangunan tanggul dan longstorage di sisi utara tanggul Mulyorejo Kabupaten Pekalongan diusulkan oleh Pemprov Jateng kepada Menteri PU-PR. Pemkot dan Pemkab Pekalongan menyiapkan lahan untuk disposal pengerukan sungai, serta penanganan permasalahan sosial.

Selain itu juga direncanakan akan dilakukan pengalihan sebagai catchment area Sungai Bremi dan Meduri ke Kali Sengkarang. Penanganan darurat di wilayah Mulyorejo dan Tirto dengan bantuan pompa dari BBWS Pemali Juana dengan kapasitas 500 liter per detik.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengusulkan penanganan Kali Kupang (Loji) dan Banger Kota Pekalongan kepada Menteri PU-PR. Kemudian penyempurnaan Kali Silempang untuk mengurai beban sistem Mrican-Wonokerto, dan Pemeritah Kota, Kabupaten Pekalongan, serta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan segera mengkoordinasikan dalam pengelolaan sistem polder bersama.(*)
Share this post :

Berita Populer

Statistik

 
| |
Copyright © 2016. ranahpesisir - All Rights Reserved
Admin by redaksi
Proudly presetnt by ranahpesisir.com