Selamat Datang!

Dukung KSPN Borobudur, Masjid Agung Jateng Akan Dibangun di Magelang

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah Hanung Triyono saat menyampaikan rencana pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah di Kabupaten Magelang guna mendukung program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur pada konfrensi pers di Gedung A Lantai 1 Kantor Gubernur Jateng, Rabu (19/2/2020)/foto: istimewa
SEMARANG (ranahpesisir.com)- Guna mendukung program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Pemerintah Kabupaten Magelang, berencana membangun Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Kabupaten Magelang. Saat ini proses pembebasan lahan sudah hampir selesai.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono menyampaikan rencana tersebut saat ini tengah dimatangkan. Aspek teknis dari rencana tersebut sedang disiapkan, sehingga tahun depan pembangunan fisik bisa dilakukan.

“MAJT juga untuk menunjang salah satunya kawasan super prioritas Borobudur (KSPN Borobudur). Kita melihat itu sebagai scope. Scope, yang memang satu kesatuan,“ kata Hanung saat konferensi pers di Gedung A Lantai 1 Kantor Gubernur Jateng, Rabu (19/2/2020).

Ditambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Pemerintah Kabupaten Magelang memang berniat membangun Masjid Agung Jawa Tengah di Kabupaten Magelang. Hal itu bertujuan pula untuk memberikan wadah untuk tempat ibadah sekaligus jadi pusat kajian atau Islamic Center.

“Islamic Center itu adalah gagasan yang muncul dari para ulama Magelang, yang melihat bahwa belum ada tempat yang memadai untuk kegiatan ibadah dan pusat kajian Islam,” tambahnya.

Selain menjadi tempat peribadatan, seperti salat, pengajian tafsir, dan lainnya, juga bisa menjadi pusat nonperibadatan. Misalnya digunakan untuk tempat wisuda, musda, pernikahan, seminar, pameran, wisata, pameran UMKM, bahkan mendorong wisata halal serta wisata religi.

Dikatakan, di kawasan MAJT akan didirikan bangunan pendukung, untuk pejalan kaki di sebelah Sungai Elo, dan lainnya. Masyarakat pun bisa menikmati pemandangan desa, yang akan menjadi satu kesatuan dengan desa wisata. Bahkan, pintu masuk kawasan itu akan didesain khusus, yang muaranya untuk membangun pariwisata nasional.

Hanung menjelaskan, rencana pembangunan MAJT di Magelang tak lepas dari visi Gubernur Ganjar Pranowo, menuju Jateng yang Sejahtera dan Berdikari, dengan misinya membangun masyakarakat Jateng yang religius, toleran, dan guyub, untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Pengungkit untuk meningkatkan kesejahteraan, meningkatan persaudaraan dan lain-lain. Inilah yang harus kita pupuk,” terang dia.

Menurut Hanung, rencana MAJT di Magelang juga sebagai konektivitas Borobudur, Gereja Ayam, Puthuk Setumbu, dan Mendut. Bangunan tersebut dibangun di lahan seluas lima hektare, yang proses pembebasan lahannya sudah hampir selesai.

“Pembangunan masjid fisiknya kita rencanakan tahun depan. Tahun ini DED (Detail Engineering Design) final, termasuk sayembara hingga studi banding, dari pakar, profesional, pakar lingkungan, akademisi, biar bisa menjadi lebih baik,’’ tambahnya.

Hanung menjelaskan kaitan sayembara desain MAJT, saat ini sudah ada 30 peserta yang berniat mengikuti, dengan peserta arsitek profesional dari seluruh dunia. Yang jelas, kata dia, desainnya nanti yang diharapkan akan bernuansa islami dan Jawa Tengah. Tujuan sayembara tersebut agar masyarakat umum juga dilibatkan. Sehingga ide mereka bisa ditampung dan dipilih yang terbaik.

“Juri sayembara dari budayawan, legislatif, yudikatif, kalangan arsitektur baik nasional atau daerah, sampai akademisi,’’ pungkasnya. (ak/ui)
Share this post :

Berita Populer

Statistik

 
| |
Copyright © 2016. ranahpesisir - All Rights Reserved
Admin by redaksi
Proudly presetnt by ranahpesisir.com