 |
| Gubernur Jateng saat meninjau lokasi tanah amblas di Desa Jolosekti Kecamatan Tulis Kabupaten Batang/foto: istimewa |
Menurutnya, di daerah Jawa Tengah memang rawan bencana mulai dari tanah amblas, micro sesar dan lainya, dan bencana tersebut berpotensi di banyak tempat. Kerusakan alam pun menjadi salah satu faktor penyebabnya, maka harus kita jaga dengan melakukan penghijauan, membuat terasering.
"Tapi untuk kasus amblasnya tanah di Desa Jolosekti Kecamatan Tulis Batang yang ada 15 hektaran, akan kita bantu ceking dan kalau perlu kita datangkan ahlinya," kata Ganjar.
Setalah ada tim ahli akan diketahui seberapa besar potensi kerawanannya, sehingga dalam menghitung perencanaan pembangunanya masyarakat mengerti dan paham kita hidup di daerah bencana.
"Ini menjadi penting agar masyarakat tahu agar program keluarga tahan bencana, keluarga tangguh bencana bisa dimengerti dan dipahami ketika tanah dan bangunan tahu resikonya sehingga dapat meminimalisir," jelas Ganjar.
Sementara, Bupati Batang Wihaji menjelaskan, bahwa amblasnya tanah yang mencapai 50 centi meter menjadi perhatian serius Pemkab. Pasalnya mengenai akses jalan antar desa dan dekat sekali dengan pemukiman, dan bila tidak di tangani secara cepat serta serius dikhawatirkan dapat berpotensi bencana, yakni longsor yang bisa ke pemukiman warga.
Bupati Batang juga mengapresiasi Gubernur Jateng yang melakukan langkah antisipasi penanganan cepat rawan bencana dengan mendatangkan ahli Geologi dan BMKG. (*)
