 |
| Bagian Kasir Pringsewu Gandulan Culinary Center) Pemalang/foto: uripto gd |
Apalagi banyak juga kantor kantor pelayanan publik tutup, seperti kantor Pajak Pekalongan dan cabang kantor pajak pembantu yang ada di Pemalang. Sedangkan kenaikan harga di pasar juga cukup di rasakan oleh rakyat.
Salah satunya harga kuliner di GCC (Gandulan Culinary Center) yang berlokasi di depan RS Siaga Medika Pemalang yang sempat dikeluhkan pengunjungnya.
Dari pantauan wartawan, di lokasi ini yang diharapkan menjadi Ikon kuliner Pemalang ternyata kurang diminati atau sepi pengunjung. Padahal di lapak paling selatan ada banner bertuliskan kalau mahal tidak usah datang lagi.
Tapi di bagian utara sebelah timur Pringsewu, segelas jeruk hangat dibandrol Rp 15 ribu. Harga yang cukup mahal untuk ukuran kocek orang Pemalang.
Waktu itu sekira pukul 12.20 WIB ada pengunjung dengan menggunakan mobil nopol 'R' (Banyumas) singgah di GCC. Mereka adalah pasutri dengan membawa anak berusia sekitar 10 tahun yang datang untuk menikmati kuliner yang ada.
Namun tak berselang lama, selesai menikmati makan minum, pasutri ini menghampiri kasir untuk membayar pesanan sebesar Rp 240 ribu. Sempat terheran, dengan wajah muram pasutri ini pun tetap membayar sesuai struk pesanan.
Mahalnya harga kuliner di GCC, apakah tidak ada himbauan dari Pemerintah Kabupaten Pemalang untuk tidak berjualan terlalu mahal, atau boleh suka suka harganya? Padahal jeruk hangat serta penyajian, rasanya sama aja kayak di warteg.
Terkait diatas, Aji Pangestu warga Beji Kecamata Taman Kabupaten Pemalang memberikan tanggapan singkatnya. Menurutnya, harga jeruk hangat tersebut tergolong mahal.
"Harga segitu ya terlalu mahal," gumamnya. (uripto gd)
