Kota Tegal Darurat Corona, Walikota Tutup Setiap Perbatasan

Walikota Tegal H Dedy Yon Supriyono didampingi jajarannya saat Press Conference di Pendopo Ki Gede Sebayu Komplek Balaikota Tegal/foto: humas pemkot tegal

TEGAL (ranahpesisir.com)- Adanya satu orang pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia dan satu PDP dinyatakan positif terinfeksi virus Corona, membuat Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono meningkatkan status Kota Tegal menjadi darurat.

Hal itu disampaikan Walikota dalam press conference yang digelar, Rabu (25/3/2020), di Pendopo Ki Gede Sebayu Komplek Balaikota Tegal.

Dedy mengatakan, dari data yang ada, di Kota Tegal terdapat 37 Orang Dalam Pantauan (ODP), 14 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan 1 pasien terkonfirmasi.

"Saat ini jumlah ODP ada 37, jumlah PDP ada 14, dari 22 kasus. Dan 1 orang dinyatakan positif Covid-19. Dari 14 PDP yang dirawat di RSUD Kardinah Kota Tegal Tegal, masing-masing 4 pasien berasal dari Kota Tegal, 6 dari Kabupaten Tegal, 3 dari Kabupaten Brebes, dan 1 dari Kabupaten Pemalang. Untuk itu, demi keamanan kita bersama, dalam kondisi darurat ini saya akan menutup semua setiap daerah perbatasan," katanya.

Ditegaskan, bila pada sebelumnya local lockdown yang diberlakukan didalam kota hanya menggunakan water barrier, untuk kali ini pihaknya akan menggunakan BMC beton.

"Untuk penutupan jalur perbatasan, kami tidak akan lagi menggunakan water barrier, tapi menggunakan BMC beton. Tujuannya agar masyarakat tidak bisa menggeser, atau membuka. Dan penutupan jalur perbatasan ini akan kami berlakukan dari 30 Maret sampai dengan 30 Juli 2020," tegas.

Dedy menambahkan, meskipun demikian, pihaknya tidak akan menutup jalur provinsi dan jalur nasional.

"Kami hanya memagari jalur-jalur yang masuk ke Kota Tegal. Untuk jalur provinsi dan nasional, kami tidak akan menutup. Saya berharap masyarakat bisa memahami kondisi ini. Saya lebih baik dibenci, daripada banyak warga saya yang meninggal akibat Covid-19," tambahnya dengan tegas. (ver)