Pelajar SMKN 1 Ampelgading Pemalang Turut Sukseskan Sensus Penduduk Online

SENSUS- SMKN 1 Ampelgading Pemalang salah satu sekolah yang dikunjungi BPS dalam rangka sosialisasi sensus penduduk online/foto: uripto gd
PEMALANG (ranahpesisir.com)- Ada yang berbeda dengan sensus penduduk di Indonesia tahun ini. Hal tersebut dikarenakan adanya inovasi baru yang merupakan bukti bahwa Indonesia mampu mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di era globalisasi, yaitu dengan menerapkan sensus penduduk secara online.

Jika biasanya sensus penduduk dilakukan secara manual, yaitu dengan turunnya petugas Badan Pusat Statistik (BPS) secara langsung ke masyarakat, dan melakukan sesi wawancara guna melakukan pendataan terkait sensus penduduk, maka sensus penduduk secara online merupakan inovasi yang lebih baik karena memudahkan pemerintah dan masyarakat bekerja sama dalam upaya melakukan pendataan sensus penduduk.

Masyarakat cukup mengunjungi website bps.go.id dan mengisi pertanyaan yang diberikan oleh pihak BPS untuk memenuhi data sensus penduduk. Sensus penduduk online ini dilaksanakan pada tanggal 15 Febuari-31 Maret 2020 yang kini sedang berjalan.

Jauh sebelum dimulainya pelaksanaan sensus penduduk online, BPS sudah gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait sistematis sensus penduduk online, khususnya para pelajar dengan mendatangi sekolah-sekolah.

SMKN 1 Ampelgading adalah salah satu sekolah yang dikunjungi BPS dalam rangka sosialisasi sensus penduduk online dengan mengusung tema "BPS goes to school #Mencatatindonesia" pada Senin (13/1/2020) lalu.

Menurut Eriko GD, salah satu siswa SMKN 1 Ampelgading mengungkapkan, kunjungan BPS disambut antusias oleh para siswa, terbukti dengan banyaknya peserta yang hadir dalam sosialisasi tersebut.

Dalam kesempatan itu peserta bertanya kepada petugas pada saat sesi tanya jawab, "Apakah orang-orang yang memiliki gangguan kejiwaan juga akan dicatat dalam sensus penduduk? Mengingat mereka para pengidap gangguan kejiwaan juga merupakan warga negara indonesia," tanya salah seorang peserta.

Menjawab pertanyaan peserta, petugas BPS menegaskan bahwa orang yang memiliki gangguan kejiwaan tetap dicatat. Namun tentunya tidak melalui sensus penduduk online.

"Petugas kami akan mendatangi mereka dan melakukan pendataan secara manual," jawab petugas.

Dengan adanya sosialisasi ini, BPS berharap masyarakat khususnya generasi millenial turut serta membantu mensukseskan program sensus penduduk online tahun 2020 dengan slogannya #Mencatatindonesia.

Namun dikarenakan tahun ini merupakan pertama kalinya Indonesia melakukan sensus penduduk secara online, BPS menyatakan bahwa sensus penduduk secara manual/wawancara masih tetap dilaksanakan pada bulan Juli 2020.

Hal ini dilakukan agar masyarakat yang belum melakukan sensus penduduk secara online masih bisa terdaftar dalam sensus penduduk 2020. (uripto)

ranahpesisir

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.