Kepala Stasiun Kereta Api Tegal, Dedy Nurdiantoro/foto: vera sandrayani |
Menurut Dedy, sejauh ini pihaknya sudah mengalami penurunan jumlah penumpang, sekitar 70 prosen per hari.
"Dari tanggal 15 Maret jumlah penumpang sudah mulai turun. Yang tadinya 2000 per hari, menjadi 300 penumpang perhari," katanya.
Namun demikian, lanjut Dedy, hal itu sudah menjadi komitmen pihaknya dalam berperanserta mencegah penularan Covid-19.
"Komitmen kami untuk pencegahan penularan virus corona, kami membatasi mobilisasi penumpang dari kota-kota besar menuju daerah. Dari stasiun Tegal sendiri mulai 1 sampai 30 April 2020, ada tujuh kereta api yang dibatalkan pemberangkatannya. Mungkin juga bisa diperpanjang, sesuai perkembangan," ungkapnya.
Dijelaskan, dalam upaya pencegahan penularan Covid-19, pihaknya mengeluarkan kebijakan screening, kepada seluruh penumpang.
"Dari PT KAI, sesuai kebijakan dari direksi kami, peumpang yang akan menggunakan KA akan dilakukan screening seluruh tubuh. Jika kedapatan ada penumpang yang suhu tubuhnya diatas 38 derajat, akan tidak diperkenankan menggunakan kereta api. Penumpang akan kami isolasi di dalam ruang yang telah kami sediakan, menunggu tenaga medis yang akan merujuk ke rumah sakit atau Puskesmas terdekat," jelasnya. (ver)