Selamat Datang!

Wakil Walikota Tegal: "Local Lockdown Untuk Membantu Pemerintah Provinsi dan Pusat"

PRESS CONFERENCE- Wakil Walikota Tegal Muhamad Jumadi saat memberikan keterangan terkait local lockdown di Kota Tegal/foto: vera sandrayani
TEGAL (ranahpesisir.com)- Meski Presiden Jokowi telah mengeluarkan larangan agar
pemerintah daerah tidak memberlakukan lockdown, tanpa berkoodinasi dengan pemerintah pusat, namun dengan menggunakan istilah 'Local Lockdown' kebijakan itu tetap dilaksanakan oleh Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono.

Menurut Wakil Walikota Tegal Muhammad Jumadi, local lockdown hanyalah pembatasan wilayah yang bertujuan untuk mengamankan masyarakat Kota Tegal, dan memutus rantai penyebaran virus Corona.

"Menurut kami, local lockdown adalah pembatasan wilayah. Karena bicara masalah sosial distancing dan fecical distancing itu bisa berhasil dengan cara membatasi akses Kota Tegal, itu yang dimaksud local lockdown. Kita mengisolasi diri, membatasi orang masuk ke Kota Tegal dengan cara diperketat orang masuk ke Kota Tegal. Tujuannya agar kita bisa menjamin bahwasanya warga Kota Tegal save, aman. Orang yang akan masuk ke Kota Tegal kita cek kesehatannya. Bila dia sehat, silahkan masuk ke Kota Tegal, bila tidak sehat, kita bisa bawa dia ke rumah sakit atau silahkan kembali ke wilayahnya," papar Jumadi, dalam press conference yang digelar, Jum'at (27/3/2020), di Sasana Pringgitan Kompleks Balaikota Tegal.

Dengan demikian lanjutnya, atas langkah yang diambil tersebut pihaknya telah membantu pemerintah pusat maupun provinsi.

"Dalam hal ini kita benar-benar membantu pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Meringankan beban mereka, agar Kota Tegal bisa lebih aman. Karena menilik kejadian kemarin, satu pasien yang dinyatakan positif Covid-19, menurut saya itu keteledoran di bandara dan stasiun. Kenapa dia bisa pass throgh, lolos di bandara dan stasiun Gambir. Sehingga sesampainya di stasiun Kota Tegal harus langsung masuk ke rumah sakit. Kurang ketatnya pengawasan di bandara dan stasiun itu yang akhirnya membebani masyarakat dan Pemerintah Kota Tegal, sehingga harus mengurus satu orang ini, yang notabe tidak bisa memberikan carrier kepada seluruh masyarakat, baik itu yang satu gerbong, yang mengantar ke rumah sakit, maupun di rumah sakit itu sendiri," terangnya.

Dia menegaskan, pihaknya tidak menginginkan kajadian yang sama terulang kembali. Untuk itu walikota segera mengambil kebijakan local lockdown atau isolasi lokal.

"Kalau saja pada waktu itu di bandara ketat, dia bisa langsung dikarantina, sehingga tidak mungkin sampai ke Kota Tegal. Karena kami tidak ingin hal seperti itu terulang kembali, maka kami membatasi 50 titik jalur masuk ke Kota Tegal. 49 kita close, satu titik kita open untuk lalulintas masyarakat. Itupun kita jaga dengan ketat. Mereka yang akan melewati pintu tersebut harus kita cek suhunya, dan kita semprot kendaraannya dengan anti septik," lanjutnya.

"Inilah yang dimaksud saya dan pak wali membantu pemerintah daerah dan pemerintah pusat, untuk bisa mengkontrol seluruh warga negara republik ini, aman masuk ke Kota Tegal, dan warga kita save, bisa aman. Hal ini yang harus dipahami. Jadi tidak ada niatan kami untuk bertentangan dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat," pungkasnya dengan tegas.(ver)
Share this post :

Berita Populer

Statistik

 
| |
Copyright © 2016. ranahpesisir - All Rights Reserved
Admin by redaksi
Proudly presetnt by ranahpesisir.com