Selamat Datang!

Walikota Tegal Janji Berikan Perlindungan dan Kenyamanan kepada Pedagang

PKL- Walikota Tegal H Dedi Yon Supriyono saat menerima PKL Orpeta/foto: vera sandrayani
TEGAL (ranahpesisir.com)- Adanya aduan delapan pedagang kaki lima (PKL) yang tergabung dalam Organisasi Pedagang Taman Poci (Orpeta) membuat Walikota Tegal H Dedi Yon Supriyono merasa geram. Pasalnya, selain para PKL diminta membayar kontribusi, biaya pembuatan dan perpanjangan kartu, upeti jual beli lapak, mereka juga dipaksa untuk turun melancarkan aksi demo.

Seperti apa yang disampaikan M Yusron dan Desi Nasa. "Setiap hari kami ditarikin iuran Rp. 2 ribu, untuk membuat kartu anggota dikenakan Rp. 250 ribu, perpanjangan kartu Rp. 30 ribu, terus jual beli lapak dimintai Rp. 1 juta. Kami juga dipaksa ikut demo. Kalau tidak mau, kami diancam akan dikeluarkan dari keanggotaan dan tidak dikasih lapak. Ya jelas kami takut, yang pada akhirnya kami ikut-ikutan demo," kata M Yusron dan Desi Nasa, didampingi enam PKL lainnya, yang Minggu (8/3/2020) diterima langsung oleh Walikota Tegal, di ruang Pringgitan.

Menanggapi aduan tersebut, Walikota Tegal H Dedi Yon Supriyono langsung mengambil sikap tegas, membekukan seluruh paguyuban pedagang. "Mulai sekarang tidak ada lagi paguyuban dan Orpeta-Orpeta yang lain. Seluruh pedagang dibawah naungan Dinkop UKM. Tidak ada kepengurusan paguyuban yang baru. Tidak ada jual beli lapak," kata Dedi dengan nada tinggi.

Dedi menegaskan, para pedagang tidak perlu merasa takut, karena pihaknya akan memberikan perlindungan dan kenyamanan.

"Kedepan tidak akan ada lagi oknum-oknum yang bermain. Tidak ada premanisme di Kota Tegal. Saya minta semuanya bersih, tidak ada juga oknum dari pemerintahan. Untuk itu para pedagang tidak perlu merasa takut, karena saya akan memberikan perlindungan dan kenyamanan. Jadi mulai sekarang tidak perlu lagi takut dengan berbagai ancaman," tandasnya.

Dedi juga menyampaikan, pihaknya sudah mendapatkan ijin dari Gubernur Jawa Tengah untuk membangun Pujasera diatas lahan milik BUMD, seluas 6.800 meter persegi, yang pembangunannya diperkirakan menelan dana APBD, sekitar Rp. 6 milliar.

"Jangan khawatir, untuk merelokasi PKL, saya sudah mendapat restu dari pak Ganjar, untuk menempati aset milik propinsi yang terletak di sebelah Timur Pemkot. Disitu nantinya akan kami bangun Pujasera untuk seluruh pedagang yang membutuhkan kios. Dananya sekitar Rp. 6 milliar, dari APBD. Yang jelas, sekali lagi saya tekankan, saya akan memberikan perlindungan dan kenyamanan kepada para pedagang," pungkasnya.(ver)
Share this post :

Berita Populer

Statistik

 
| |
Copyright © 2016. ranahpesisir - All Rights Reserved
Admin by redaksi
Proudly presetnt by ranahpesisir.com