Saat ditemui Kamis siang di kantornya, di SPBU Desa Kaligelang, H Eko Priyono sang pemilik usaha 18 SPBU dan properti ini mengatakan, di era sekarang ini rakyat semakin berani bersuara lantang.
"Menurut saya ini hal yang lumrah, saat ini juga rakyat sedang menghadapi kesulitan akibat virus corona di tengah tahun politik jelang Pilkada jadi harus banyak memakluminya," tegasnya.
H Eko Priyono dalam kesempatan itu pun mengklarifikasi terkait tudingan terkait BPNT.
"Kemarin ada tudingan tudingan ke saya yang berkaitan dengan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) katanya saya ikut bermain BPNT, itu tidak benar justru saya ingin meluruskan agar ke depan lebih baik lagi baik sisi kuantitas maupun kualitasnya," jelasnya.
"Mohon maaf saya bukan pemain recehan seperti itu saya sudah bisa menikmati hidup dari beberapa sektor usaha saya, namun saya ingin masyarakat Pemalang hidup sejahtera. Satu bulan yang lalu saya hampir putus asa mau mundur dari pencalonan, namun banyak sekali masyarakat yang memberi support untuk meneruskan langkah saya, katanya maju terus pak ayo datangkan investor dan terapkan aturan yang terbaik dan bijaksana agar ke depan Pemalang maju dan lebih sejahtera. Nah dari dorongan masyarakat yang semakin menguat inilah semangat saya makin membara," terangnya.
"Akhirnya saya bisa mengambil kesimpulan bahwa pemimpin di zaman now ini harus benar benar tahan banting. Jadi mulai sekarang saya siap diolok olok, siap dihujat dan bahkan dibunuh pun siap," tandasnya.
"Saya bertekad siap jiwa raga, siap moril dan materil demi kemajuan Kabupaten Pemalang secara menyeluruh," pungkasnya. (uripto gd/wage taka).
