 |
| Siswa siswi tahun 2020 saat merayakan kelulusan dengan berkerumun dan melakukan aksi corat-coret seragam sekolah ditengah pandemi Covid-19/foto: eriko garda demokrasi |
Terkait diatas, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pemalang Mualif SPd MM saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (2/6/2020) mengaku bahwa Dindikbud tidak pernah mengijinkan kegiatan semacam itu, jika masih ada aksi demikian maka mereka adalah pelajar yang lepas dari pantauan.
"Yang jelas kami tidak pernah mengijinkan itu, apalagi ini suasana pandemi yang butuh keprihatinan dan gotong royong yang kuat, kalau toh disana ada itu dilakukan anak-anak kita yang lepas dari pantauan, jauh-jauh hari sudah mengantisipasi," ungkap Mualif.
Lebih lanjut Mualif menjelaskan bahwa dalam mengantisipasi adanya perayaan kelulusan dengan aksi-aksi yang negatif, Dindikbud bekerja sama dengan pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Kepolisian Resor (Polres) Pemalang.
"Tidak hanya Satpol PP kita juga memberikan informasi ke Polres bahwa ada kegiatan kelulusan yang memungkinkan anak berkerumun, antisipasi sudah sampai sana," terang Mualif.
Selanjutnya, Mualif merekomendasikan kegiatan-kegiatan yang hendaknya dilakukan para pelajar dalam mengisi perayaan kelulusan.
"Ya kelulusan saat pandemi maupun tidak pandemi, hendaknya dilakukan dengan rasa syukur yang dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang positif saja, pakaian-pakaian yang sekiranya sudah tidak digunakan yang masih bagus dan layak pakai daripada dicorat-coret dikumpulkan dan disumbangkan bagi yang memerlukan," terang Kepala Dindikbud Pemalang.
Terakhir, Kepala Dindikbud Pemalang itu mengucapkan selamat kepada para siswa-siswi tahun 2020 atas kelulusan yang telah diraih.
"Yang jelas kami ucapkan selamat sudah melampaui proses pendidikan, silahkan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai pilihan, semoga cita-citanya terkabul," pungkas Mualif.
(Eriko GD)
