Hal itu disampaikan dalam acara halal bihalal keluarga besar Pemkab Pekalongan bersama seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), Jumat (12/06/2020) di Aula lantai I Setda Kabupaten Pekalongan.
Lewat momentum halal bihalal tersebut bupati mengajak seluruh ASN membangkitkan kembali spirit halal bihalal dengan spirit rasa pengabdian di tengah pandemi Covid-19, yang secara nasional trendnya belum menunjukkan kurva yang landai bahkan cenderung naik. Untuk itu apa yang disebut dengan pra kondisi new normal, itu harus betul-betul dijalankan.
“Masyarakat kita berikan contoh, bahwa silahkan berkumpul dalam skala terbatas, tapi jangan lupa protokol kesehatan menjadi sebuah keniscayaan, karena Covid-19 belum ada obatnya, kemudian belum ada satu ahlipun yang melakukan prediksi secara predictable kapan Covid-19 ini akan hilang di Kabupaten Pekalongan, di Indonesia bahkan dunia," terangnya.
Ditambahkan, sampai hari ini di Kabupaten Pekalongan masih ada 2 yang positif Covid-19 yakni 1 anak-anak, 1 sudah 25 hari dirawat. Sedang angka pasitif Covid-19 total ada 8, 5 sembuh, 1 meninggal (KTP Depok- red).
Pemerintah Pusat sudah memetakan 136 kabupaten/kota dengan resiko rendah, dan Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu kabupaten dengan resiko rendah.
Untuk itu pihaknya terus melakukan ikhtiar diantaranya melakukan sosialisasi ke pasar-pasar, ke desa-desa mensosialisasikan bahwa new normal ini setidaknya diikuti dengan 4 langkah konkrit, yaitu pakai masker, cuci tangan pakai sabun, makan bergizi dan cukup tidur. (*)