Selamat Datang!

Pemkab Pekalongan Siapkan Langkah Strategis Atasi Dampak Banjir Rob

Bupati Pekalongan Asip Kholbihi kunjungi pengungsian di Dukuh Simonet Desa Semut Kecamatan Wonokerto/foto: istimewa
KAJEN (ranahpesisir.com)- Sudah selama empat hari Dukuh Simonet Desa Semut Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan terendam banjir rob. Sebagai langkah solusi Pemkab Pekalongan saat ini sedang mempersiapkan berbagai skema dan langkah-langkah strategis untuk mengatasi banjir rob tersebut.

Hal itu disampaikan Bupati Pekalongan KH Asip Kholbihi SH MSi saat melakukan tinjauan pengungsian  di Wonokerto, Sabtu (6/6/2020),

Ia menjelaskan bahwa Pemkab Pekalongan akan menanggung kebutuhan pokok para pengungsi, dan pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah, baik itu jangka panjang dan jangka pendek untuk membantu warganya yang terdampak banjir rob.

"Pengungsi sejumlah 158 orang ini alhamdulilah semuanya dalam keadaan sehat, karena semua kebutuhanya kita penuhi mulai dari air hingga logistik untuk kebutuhan makan yang sehari tiga kali, kemudian kesehatan dan keamanan kita tanggung semua dan bahkan kita siapkan juga wc portable,’’ terangnya

Pihaknya juga sudah menetapkan tanggap darurat untuk para pengungsi dalam rangka menghadapi banjir rob yang selama empat hari kondisinya belum surut, sehingga pengungsi masih bertahan disini.

"BPBD sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan memenuhi kebutuhan pokok pengungsi atas nyaman,’’ ungkap Bupati Asip Kholbihi.

Adapun untuk langkah dan strategi jangka menengahnya, Pemkab akan segera berkoordinasi dengan Gubernur Jateng, Kementrian PUPR, serta Kementiran Kelautan dan Perikanan untuk membahas tentang rencana relokasi terhadap warga Dukuh Simonet yang berjumlah 67 KK, dengan mengusahakan perumahan nelayan, karena mayoritas warga Dukuh Simonet bermata pencaharian sebagai nelayan.

"Kemudian jangka menengah panjangnya ini sesuai dengan keinginan masyarakat agar relokasi, dan kepala desa sudah menyiapkan lahan, tinggal nanti kami akan berkoordinasi dengan Pak Gubernur kemudian Kementrian PUPR, Kementrian Kelautan dan Perikanan untuk mengusahakan perumahan nelayan, jadi supaya mereka direlokasi, karena disini basic mata pencaharianya adalah nelayan semua dari 67 KK itu mayoritas adalah nelayan semua," jelas Bupati Asip.

Untuk relokasi warga di Dukuh Simonet pihaknya akan segera direalisasikan setelah berkoordinasi dengan pihak terkait, karena di Dukuh Simonet memang sangat mendesak untuk segera dilakukan daripada dukuh yang lain yang dianggap secara teknis masih aman.

"Relokasi ini mendesak mengingat robnya sangat tinggi karena hampir separo rumah, yaitu 3 sampai 5 meter. Hal ini disebabkan karena lebaknya ditepi laut dan sungai Sragi,’’ pungkas Bupati Asip.(*)
Share this post :

Berita Populer

Statistik

 
| |
Copyright © 2016. ranahpesisir - All Rights Reserved
Admin by redaksi
Proudly presetnt by ranahpesisir.com