Selamat Datang!

Ponpes Darussalam Jatibarang Brebes Terapkan Adaptasi Kebiasaan Baru

Ponpes Darussalam Jatibarang, Brebes lakukan Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal) / foto:Suprapto
BREBES (ranahpesisir.com)- Pondok Pesantren Darussalam, Jatibarang Kidul, Jatibarang, Brebes, Senin (13/7/2020) melakukan simulasi Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal). Simulasi dipandu Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Brebes, pengasuh dan pengurus pondok.
“Simulasi penerimaan santri baru menjadi bagian penting dalam penerimaan santri di pondok pesantren, sebagai antisipasi dini penyebaran Covid-19,” ujar Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Setda Brebes Ahmad Ma'mun yang memimpin simulasi.

Selain simulasi, lanjut Ma'mun, Tim Gugus Tugas Kabupaten juga akan melakukan penyemprotan disinfektan secara masal di Ponpes Darussalam pada 4 Agustus atau sehari sebelum para santri kembali ke pondok. Tim dari BPBD, Pemadam Kebakaran, Dinas Kesehatan, TNI/Polri dan pihak terkait lainnya akan terjun bareng.

“Kami akan lakukan simulasi proses kembalinya penerimaan santri ke ponpes dengan penerapan protokol kesehatan,” jelasnya.

Ma'mun mengatakan bahwa di Ponpes Darussalam untuk santri yang baru kembali ke ponpes akan menjalani dua tahap. Tahap pertama santri yqng baru kembali ke pondok akan dikarantina terlebih dahulu selama 14 hari di asrama khusus karantina. Tahap kedua santri yang telah menjalani karantina akan kembali lagi ke bilik/kamar asrama masing-masing.

Pimpinan Pengasuh Ponpes Darussalam KH Syekh Sholeh Muhammad Basalamah menjelaskan, ada tiga tahapan yang simulasi yakni tahap persiapan, penerimaan atau pemeriksaan dan tahap pengecekan terakhir.

“Untuk tahap persiapan, seluruh santri dianjurkan membawa bekal dan vitamin yang cukup. Selain itu, seluruh santri juga membawa masker dan hand sanitizer,” ujarnya.

Lebih lanjut Syeh Sholeh menyampaikan, bahwa setidaknya santri mengisolasi mandiri di rumah selama satu minggu sebelum berangkat ke Pondok Pesantren.

“Sedangkan saat kembali ke ponpes santri wajib memakai masker, pengukuran suhu badan dan menunjukkan hasil cek kesehatan dari puskesmas setempat. Sesuai dengan anjuran pemerintah pusat maupun daerah mengutamakan protokol kesehatan,” jelasnya.

Sedangkan untuk pengelola Pondok Pesantren, wajib mensterilkan seluruh area dengan penyemprotan disinfektan.

“Pengurus ponpes juga sudah menyediakan fasilitas cuci tangan serta hand sanitizer,” tambahnya.

Untuk tahap penerimaan, seluruh santri harus melakukan beberapa poin. Diantaranya barang bawaan disterilkan dengan cairan disinfektan, santri dicek suhu tubuh beserta kesehatannya.

“Penerimaan Santri Baru pada 5 Agustus mendatang, dan yang mengantar dibatasi maksimal 3 orang,” ujar Syeh Sholeh.

Penerimaan Santri di Zawiyah, antara santri dan pengantar di pisah dan seleksi penerimaan santri dibatasi 120 santri. Santri juga harus menyerahkan surat sehat. Apabila ada santri yang diduga terpapar virus Covid-19, maka akan dibawa ke ruangan isolasi sementara.

Sedangkan pada tahap akhir, petugas kesehatan melakukan pengecekan rutin setiap harinya.

“Selain itu juga dipastikan ruangan belajar dan Pondok Pesantren aman dengan melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin dan berkala,” ujarnya.

Semoga, adaptasi kebiasaan baru selaras dengan dimulainya aktifitas di pondok pesantren, dan pandemi secepatnya berakhir. (pra/was).
Share this post :

Berita Populer

Statistik

 
| |
Copyright © 2016. ranahpesisir - All Rights Reserved
Admin by redaksi
Proudly presetnt by ranahpesisir.com