PEMALANG (ranahpesisir.com)- Dalam dunia kodrah lurah atau yang sekarang di kenal Pilkades (pilihan kepala desa) permainan magic bukanlah hal yang rahasia, namun ini sudah menjadi budaya sekalipun bisa dikatakan perihal tidak wajar, karena memang kasat mata.
Magic itu sesuatu yang juga tidak bisa di angkat ke jalur hukum karena sulit pembuktiannya, namun nyata terjadi.
Di antara 21 desa dan kelurahan di wilayah Kecamatan Taman, ada satu desa yang apabila ada Pilkades penuh nuansa magic.
Adalah Desa Cibelok Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang, seperti yang di ceritakan salah satu tokoh masyarakat yang pernah menjadi kandidat calon Kepala Desa Cibelok, Tarjono (68).
Tidak tanggung tanggung, Tarjono pernah duduk di pelaminan calon Kades Cibelok 2 kali pada tahun 2001 dan 2007.
Ia menceritakan pengalamannya pada pencalonan yang pertama ada yang aneh.
"Saat duduk di kursi pelaminan calon kades itu di kursi yang saya duduki ada barang yang njenggol, saya geser kekiri ke kanan itu tetap ada, saya geser ke depan ke pucuk kursi itu saya rasakan juga masih ada, jadi saya duduk itu tidak tenang dan juga tidak nyaman," terangnya.
Perihal magic berupa saling tembak, menurutnya adalah hal biasa.
"Kalau bab magic yang tembak tembakan itu hal yang biasa. Seperti ada cahaya bulat warna warni terbang kesana kemari sampai di kejar kejar orang banyak akhirnya meledak di pekarangan suwung, ada lagi di depan rumah yang kayak api orang lagi ngelas, yang pokoknya macem macemlah jenis perang magic pada saat pemilihan kepala desa," sambungnya.
Dulu periode pencalonannya yang pertama ada yang duduknya di sebelahnya, saat dirinya pulang gigit bawah kursi pada gosong.
"Saya itu pulang dari dari kursi calon Gigit bawahnya pada gosong seketika," ujarnya menceritakan.
Ada juga, istri almarhum Kustoro juga malam pencalonan di isukan sudah mati, tapi hidup lagi.
"Ya itulah serba serbinya pencalonan kades di Desa Cibelok Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang," tutup Tarjono.
(Uripto GD/Sandi)
